
Tahun 2025 udah masuk di pertengahan Februari, dan pertanyaan klasik ini masih sering muncul: "Jadi programmer masih worth it nggak sih?" Dengan perkembangan AI yang makin ngeri, gaji yang katanya udah nggak sefantastis dulu, dan dunia kerja yang makin kompetitif, banyak orang mulai ragu buat terjun ke dunia programming. Tapi beneran udah nggak worth it? Atau ini cuma mitos yang digoreng influencer IT belaka? Yuk, kita bahas!

<br>

#### 1. Programmer Udah Kebanyakan, Persaingan Ketat!

Bener sih, jumlah programmer udah makin banyak. Zaman dulu, jadi programmer itu ibarat jadi pendekar sakti yang langka karena orang yang bisa koding masih cenderung sedikit, sekarang kayaknya semua orang bisa belajar koding. Tapi, jangan salah! Banyaknya programmer nggak berarti lowongan kerja jadi nggak ada. Justru, kebutuhan tenaga IT terus meningkat. 

Bedanya, sekarang nggak cukup cuma bisa ngoding doang. Perusahaan nyari programmer yang bisa berpikir kritis, problem solver, dan tentunya bisa kerja sama dalam tim. Jadi, kalau kamu cuma sekadar "ikut-ikutan" tanpa skill yang kuat, ya siap-siap aja kesusahan.

Menurut laporan dari beberapa perusahaan teknologi, kebutuhan tenaga kerja di bidang IT akan terus meningkat, khususnya di bidang cloud computing, cybersecurity, dan AI. Jadi kalau kamu merasa persaingan makin ketat, solusinya bukan mundur, tapi terus tingkatkan skill kamu!

<br>

#### 2. AI Bakal Menggantikan Programmer?

AI kayak ChatGPT, Claude, DeepSeek dan Copilot emang bisa nulis kode, tapi bukan berarti pekerjaan programmer bakal hilang gitu aja. Justru, AI malah bisa jadi alat bantu buat bikin kerjaan ngoding sehari-hari jadi lebih cepat. Programmer yang pintar bakal pakai AI buat meningkatkan produktivitas mereka. Bukan buat menggantikan peran mereka.

Ingat, AI nggak bisa berpikir kreatif atau memahami konteks bisnis dengan baik. AI bisa nulis kode, tapi nggak bisa menggantikan keahlian manusia dalam merancang sistem yang kompleks atau memahami kebutuhan klien dengan detail.

Di dunia nyata, programmer yang bisa menggunakan AI dengan efektif justru bakal lebih unggul dibanding yang nggak. Jadi, bukan soal apakah AI bakal menggantikan manusia, tapi gimana kita bisa memanfaatkan AI buat bikin kerjaan lebih efisien.

<br>

#### 3. Apakah Gaji Programmer Masih Fantastis?

Dulu, gaji programmer itu bagaikan surga. Sekarang? Masih tinggi, tapi nggak segila dulu, sekarang bisa dibilang normal lah. Di Indonesia, gaji junior bisa mulai dari 4 juta per bulan, sedangkan yang senior bisa tembus 15 juta ke atas, tergantung skill dan pengalaman yang dia punya.

Tapi ingat, semakin banyak orang yang bisa ngoding, semakin tinggi juga standar perusahaan. Kalau kamu punya keahlian yang unik dan bisa diandalkan, gaji besar masih sangat mungkin.

Selain itu, kerja remote juga makin populer. Banyak programmer Indonesia yang kerja untuk perusahaan luar negeri dengan gaji yang jauh lebih besar dibanding standar lokal. Jadi, kalau kamu merasa gaji kurang menarik, mungkin saatnya belajar skill yang bisa bikin kamu dilirik oleh perusahaan luar!

<br>

#### 4. Ngoding Masih Perlu? Atau Lebih Baik Jadi Tech Entrepreneur?

Jadi programmer bukan satu-satunya cara buat sukses di dunia IT. Banyak programmer yang akhirnya banting setir jadi tech entrepreneur, freelancer, atau content creator di bidang teknologi. Kalau kamu punya passion di coding, lanjutkan! Tapi kalau kamu lebih tertarik membangun produk sendiri, itu juga pilihan yang oke banget.

Yang jelas, skill coding tetap berguna di banyak bidang, entah buat bikin startup sendiri, jadi software engineer di perusahaan top, atau bahkan sekadar buat paham teknologi lebih mendalam.

Ngoding itu ibarat senjata. Meskipun kamu nggak jadi software engineer selamanya, skill ini tetap bisa jadi modal buat kariermu. Misalnya, kamu bisa jadi product manager yang ngerti teknologi, CTO startup, atau bahkan investor yang paham dunia digital.

<br>

#### 5. Skill Apa yang Harus Dikuasai di 2025?

Kalau kamu mau tetap relevan di dunia programming, beberapa skill ini wajib kamu kuasai:

- **Full-Stack Development:** Bisa ngoding frontend dan backend bakal jadi nilai plus.
- **Cloud Computing:** AWS, Google Cloud, Alibaba Cloud dan Azure makin penting di dunia kerja.
- **Cybersecurity:** Keamanan data makin krusial, jadi ngerti dasar-dasarnya bisa jadi keuntungan.
- **AI & Machine Learning:** Nggak harus jago banget, tapi ngerti dasarnya bisa bikin kamu lebih unggul.
- **Soft Skills:** Komunikasi, teamwork, dan problem-solving tetap jadi faktor penting.
- **DevOps & Automation:** Semakin banyak perusahaan yang mengadopsi DevOps untuk efisiensi pengembangan software.
- **Blockchain & Web3:** Teknologi ini mungkin nggak se-hype dulu saat zaman NFT masuk, tapi masih punya potensi besar di masa depan.

<br>

#### 6. Freelancing vs Kerja Kantoran: Mana yang Lebih Worth It?

Banyak programmer sekarang lebih tertarik kerja sebagai freelancer daripada kerja kantoran. Alasannya? Fleksibilitas waktu, gaji yang bisa lebih tinggi (terutama kalau kerja dengan klien luar negeri) dan kebebasan memilih proyek yang disukai.

Tapi tentu ada tantangannya juga. Kalau jadi freelancer, kamu harus bisa cari klien sendiri, ngatur keuangan sendiri, dan tetap menjaga kualitas kerja biar klien nggak kabur. Sedangkan kerja kantoran lebih stabil dan ada benefit tambahan seperti asuransi, cuti, dan berbagai tunjangan lainnya.

Jadi, pilih yang mana? Itu tergantung gaya hidup dan preferensi kamu sendiri. Kalau kamu suka kestabilan, kerja kantoran bisa jadi pilihan yang lebih aman. Tapi kalau kamu suka tantangan dan fleksibilitas, freelancing bisa jadi jalan ninja-mu.

<br>

#### Jadi Intinya Masih Worth It Nggak?

Jawabannya **Masih worth it banget!** Tapi dengan catatan kamu harus punya mindset yang benar dulu. Jangan cuma belajar coding doang, tapi juga tingkatkan skill lain yang dibutuhkan di dunia kerja. 

Di era sekarang, programmer yang sukses bukan cuma yang bisa nulis kode dengan baik, tapi juga yang bisa berpikir kreatif, cepat beradaptasi, dan memahami kebutuhan bisnis. Kalau kamu bisa menggabungkan skill teknis dengan soft skills yang bagus, masa depan kamu di dunia programming masih sangat cerah!

Jadi, masih ragu buat jadi programmer? Atau malah makin semangat? Yuk, belajar coding dengan strategi yang tepat biar tetap relevan di dunia teknologi!

Kalau kamu udah jadi programmer atau baru mau mulai, yuk share pendapatmu di kolom komentar!
Jangan lupa share juga info ini ke orang terdekat kalo kamu suka dengan artikel ini! 🚀

Photo by <a href="https://unsplash.com/@mimithian?utm_content=creditCopyText&utm_medium=referral&utm_source=unsplash">Mimi Thian</a> on <a href="https://unsplash.com/photos/woman-sitting-on-couch-while-using-laptop-computer-U7lWyAV-aM8?utm_content=creditCopyText&utm_medium=referral&utm_source=unsplash">Unsplash</a>

Jadi Programmer di 2025 Masih Worth It atau Udah Overrated?


Sekarang, ngoding nggak harus selalu sendirian atau bareng teman manusia. Dengan AI, kamu bisa punya partner pair programming yang siap bantuin kapan aja! Mau tahu cara manfaatin AI buat bikin coding lebih seru dan efisien? Yuk, simak tipsnya!

<br />

### 1. Gunakan AI Buat Review Kode Secara Real-Time

Pas lagi nulis kode, AI kayak **GitHub Copilot, ChatGPT, DeepSeek, atau Codeium** bisa bantu kasih saran perbaikan, deteksi bug, dan bikin kode lebih efisien. Coba deh:

- Aktifin AI assist di editor kode favorit kamu (VS Code, JetBrains, dll.).
- Minta AI buat kasih saran refactoring supaya kode lebih rapi.
- Pake AI buat cek bagian kode yang nggak efisien atau rawan error.

<br />

### 2. Manfaatin AI Buat Jelasin Kode yang Ribet

Kadang kita suka ketemu kode yang bikin pusing apalagi kode tersebut adalah kode legacy dari tim sebelumnya yang udah pada resign dan gak terdokumentasi dengan baik. AI bisa bantu jelasin dengan cara yang lebih simple seperti:

- Menterjemahkan kode ke bahasa yang lebih gampang dimengerti.
- Buat dokumentasi atau penjelasan fungsi biar lebih jelas.
- Ubah gaya penulisan kode biar lebih enak dibaca.

<br />

### 3. Pakai AI Buat Nyusun dan Optimalkan Algoritma

AI bisa bantu kamu nyari solusi algoritma yang lebih cepat dan efisien dengan cara:

- Ngasih contoh implementasi yang lebih optimal.
- Ngebantu ngecilin kompleksitas waktu dan ruang.
- Bandingin beberapa cara buat nyelesaiin masalah.

<br />

### 4. Debugging Jadi Lebih Cepat dan Mudah

Siapa sih yang nggak sebel kalo ketemu bug? Tenang, AI bisa bantu dengan cara:

- Menganalisis error dan ngasih tahu kemungkinan penyebabnya.
- Nyediain langkah-langkah perbaikan yang pas.
- Ngasih alternatif kode yang lebih stabil.

<br />

### 5. Otomatisasi Penulisan Unit Test

Testing itu penting banget, tapi males nulisnya kan? Santuy! AI bisa bantu dengan:

- Ngebuat unit test otomatis berdasarkan kode yang ada.
- Ngasih saran buat ningkatin coverage test.
- Nyediain skenario uji biar nggak ada bug tersembunyi.

<br />

### 6. Bantuin Bikin Dokumentasi dan Komentar Kode

Banyak developer malas nulis dokumentasi (gua salah satunya hahaha), padahal penting banget ya. AI bisa bantu dengan:

- Ngebuat komentar otomatis berdasarkan kode.
- Bantu nyusun README atau dokumentasi API dengan cepat.
- Ngasih format dokumentasi yang sesuai standar industri.

<br />

### 7. AI Sebagai Sumber Inspirasi

Lagi kehabisan ide? AI bisa kasih inspirasi buat:

- Implementasi kode pakai berbagai framework dan bahasa.
- Struktur kode yang lebih modular dan rapi.
- Tren teknologi terbaru yang bisa diterapin di proyek kamu.

<br />

### Kesimpulan

AI bisa jadi partner coding yang super helpful buat ningkatin produktivitas, debugging lebih cepat, dan bikin kode lebih clean. Tapi inget, AI itu cuma alat bantu aja ya guys jangan bergantung sepenuhnya. Tetap gunakan logika dan pemikiran kritis kamu!

Kalau bisa coding jadi lebih gampang dan menyenangkan, kenapa nggak? Tenang aja AI gak bakal menggantikan posisi kamu sebagai programmer selama kamu punya skill fundamental yang kuat jadi gak usah takut, justru programmer yang nggak beradaptasi dan memanfaatkan AI dalam pekerjaannya yang lebih terancam posisinya. So, just have fun with it!

Photo by <a href="https://unsplash.com/@jstrippa?utm_content=creditCopyText&utm_medium=referral&utm_source=unsplash">James Harrison</a> on <a href="https://unsplash.com/photos/black-laptop-computer-turned-on-on-table-vpOeXr5wmR4?utm_content=creditCopyText&utm_medium=referral&utm_source=unsplash">Unsplash</a>

Tips Manfaatin AI Sebagai Partner Pair Programming Sehari-hari


Kali ini kita bakalan bahas cara instal Tailwind CSS dan shadcn/ui dengan langkah-langkah yang simpel dan gampang dipahami agar proses development web kita jadi lebih menyenangkan. Yuk, langsung aja!

<br>

### **Langkah 1: Bikin Proyek Next.js 15**  
Pertama-tama, pastikan kamu sudah instal Node.js dan Yarn. Kalau sudah, bikin proyek baru:  

```bash
npx create-next-app@latest
```

lalu akan muncul pertanyaan seperti ini:

```bash
What is your project named? my-app
Would you like to use TypeScript? No / Yes
Would you like to use ESLint? No / Yes
Would you like to use Tailwind CSS? No / Yes
Would you like your code inside a `src/` directory? No / Yes
Would you like to use App Router? (recommended) No / Yes
Would you like to use Turbopack for `next dev`?  No / Yes
Would you like to customize the import alias (`@/*` by default)? No / Yes
What import alias would you like configured? @/*
```

Pastikan kamu memilih Yes di pertanyaan _Would you like to use Tailwind CSS?_ untuk menginstal Tailwind CSS di project Next.js secara otomatis. Setelah jalan, buka di browser (biasanya di `http://localhost:3000`) buat cek apakah proyeknya udah running.

<br>

### **Langkah 2: Instal shadcn/ui**  
shadcn/ui adalah komponen UI modern berbasis Tailwind yang siap pakai. Gini cara setup-nya:  

1. **Instal shadcn/ui CLI**  
   Jalankan perintah init untuk membuat proyek Next.js baru atau untuk menyiapkan proyek yang sudah ada:

   ```bash
   npx shadcn@latest init
   ```

2. **Konfigurasi Components.json**  
   Akan muncul pertanyaan seperti ini untuk mengkonfigurasi components.json:

   ```bash
    Which style would you like to use? › New York
    Which color would you like to use as base color? › Zinc
    Do you want to use CSS variables for colors? › no / yes
   ```

3. **Instal Komponen shadcn/ui**  
   Sekarang kamu bisa menambahkan komponen ke dalam project. Disini kita coba instal komponen Button:

   ```bash
   npx shadcn@latest add button
   ``` 

4. **Gunakan komponen shadcn/ui**  
   Coba tambahkan `Button` ke halaman:  
   ```jsx
   import { Button } from '@/components/ui/button';

   export default function Home() {
     return (
       <div className="p-5">
         <h1 className="text-3xl font-bold mb-4">Tailwind CSS + shadcn/ui</h1>
         <Button variant="default">
           Klik Aku!
         </Button>
       </div>
     );
   }
   ```  

5. **Kustomisasi Tema**  
   Kalau mau, kamu bisa custom tema shadcn/ui di file Tailwind CSS atau file konfigurasi shadcn.  

<br>

### **Penutup**  
Mudah banget, kan? Dengan setup ini, kamu bisa mulai bikin website modern yang cepat, responsive, dan enak dilihat. Selamat mencoba, dan jangan ragu untuk eksplor lebih jauh fitur-fitur Tailwind CSS dan shadcn/ui! 🚀  

Kalau ada kendala atau pertanyaan, langsung aja komentar ya! 😉

Tutorial Instal Tailwind CSS dan shadcn/ui di Next.js 15


Tailwind CSS adalah salah satu framework CSS yang populer banget di kalangan developer, bikin styling jadi lebih cepat dan rapi. Kalau kamu pake React dan Vite, berikut ini cara gampang buat setup Tailwind CSS di React!

<br>

#### 1. Bikin Project Baru dengan Vite
Pertama-tama, kita buat dulu project React baru pake Vite. Caranya gampang banget, buka terminal dan ketik perintah ini:

```bash
// npm
npm install vite my-tailwind-app --template react

// yarn
yarn create vite my-tailwind-app --template react
```

> **Catatan**: Ganti `my-tailwind-app` dengan nama project yang kamu mau.

<br>

#### 2. Masuk ke Folder Project
Setelah project selesai dibuat, masuk dulu ke foldernya:

```bash
cd my-tailwind-app
```

<br>

#### 3. Install Tailwind CSS
Sekarang kita siap buat install Tailwind CSS dan beberapa tools penting lainnya. Ketik aja perintah ini di terminal:

```bash
// npm
npm install -d tailwindcss postcss autoprefixer

// yarn
yarn add -D tailwindcss postcss autoprefixer
```

Lalu, inisialisasi konfigurasi Tailwind:

```bash
// npm
npx tailwindcss init -p

// yarn
yarn tailwindcss init -p
```

Perintah ini bakal bikin dua file baru di project kamu:
- `tailwind.config.js` (buat konfigurasi Tailwind)
- `postcss.config.js` (buat setting PostCSS)

<br>

#### 4. Setting Tailwind Config
Buka file `tailwind.config.js` yang barusan dibuat. Ubah bagian `content` jadi seperti ini supaya Tailwind bisa nge-scan semua file React kamu:

```js
// tailwind.config.js
module.exports = {
  content: [
    "./index.html",
    "./src/**/*.{js,jsx,ts,tsx}",
  ],
  theme: {
    extend: {},
  },
  plugins: [],
};
```

Dengan setting ini, Tailwind bakal aktif di semua file yang ada di folder `src`.

<br>

#### 5. Tambahkan Tailwind ke CSS
Sekarang, buka file CSS utama di project kamu. Biasanya di `src/index.css`. Tambahin direktif Tailwind berikut di paling atas file tersebut:

```css
/* src/index.css */
@tailwind base;
@tailwind components;
@tailwind utilities;
```

Tiga baris ini bakal nge-load semua base styling, komponen, dan utility dari Tailwind.

<br>

#### 6. Jalankan Project
Sekarang, semua udah siap. Jalankan project kamu buat lihat hasilnya:

```bash
// npm
npm run dev

// yarn
yarn dev
```

Buka browser dan lihat di alamat `http://localhost:5173`. Kamu sekarang udah bisa pake kelas-kelas Tailwind di komponen React kamu!

Contoh gampangnya, coba buka file `src/App.jsx` dan tambahkan styling Tailwind:

```jsx
function App() {
  return (
    <div className="min-h-screen bg-blue-100 flex items-center justify-center">
      <h1 className="text-3xl font-bold text-gray-800">
        Hello world, I am using Tailwind!
      </h1>
    </div>
  );
}

export default App;
```

Gampang kan? Dengan langkah-langkah ini, Tailwind CSS udah bisa kamu pake di project React. Sekarang, tinggal eksplorasi dan buat desain keren pake kelas-kelas dari Tailwind. Selamat mencoba! 🚀

Tutorial Instal TailwindCSS di React


Jika kamu sering merasa kewalahan dengan kode yang panjang atau bingung menemukan solusi untuk masalah koding, ada tools keren yang mungkin belum kamu coba yaitu Codeium. Codeium adalah asisten coding berbasis AI seperti GitHub Copilot yang membantu kamu jadi lebih produktif dan kreatif saat menulis kode. Penasaran? Yuk, kita bahas!

<br />

#### Apa itu Codeium?

Codeium adalah tool AI yang bisa membantu developer menulis kode lebih cepat. Idenya mirip kayak kamu punya rekan kerja yang siap memberi saran kode, menulis potongan kode, atau bahkan melengkapi kode yang sedang kamu ketik. Ini seperti punya “copilot” pribadi dalam coding, tapi tanpa perlu bayar tambahan untuk tenaga kerja. Yup, gratis!

<br />

#### Kelebihan Codeium

1. **Otomatisasi Saran Kode**  
   Codeium bakal memberikan saran-saran kode secara otomatis saat kamu mengetik, mirip fitur autocomplete tapi lebih pintar. Misalnya, kamu lagi nulis fungsi di JavaScript, Codeium bisa membantu menyarankan logika atau syntax yang sering digunakan. Jadi, kamu bisa hemat waktu tanpa harus mikir detail kode yang berulang.

2. **Mendukung Banyak Bahasa Pemrograman**  
   Codeium mendukung banyak bahasa pemrograman, mulai dari Python, JavaScript, TypeScript, hingga C++. Ini membuatnya fleksibel buat developer dari berbagai bidang, nggak cuma yang fokus di web development. Mau bikin aplikasi backend, front-end, atau bahkan machine learning? Codeium siap bantu!

3. **Cepat dan Mudah Digunakan**  
   Proses setup-nya cepat. Kamu cukup install extension atau integrasikan dengan editor yang kamu pakai, seperti VSCode atau JetBrains. Setelah itu, AI Codeium langsung bisa jalan dan bantu kamu mengetik. Bisa dibilang, Codeium ini plug-and-play banget.

4. **Gratis!**  
   Nah, ini yang bikin Codeium menarik: layanan ini gratis. Ini beda sama beberapa asisten coding lain yang biasanya berbayar atau ada batasan free trial.

<br />

#### Cara Kerja Codeium

Jadi, Codeium bekerja dengan cara menganalisis konteks dari kode yang sedang kamu ketik. AI-nya membaca kode yang ada di file dan memberikan saran berdasarkan konteks dan pola yang umum di bahasa tersebut. Misalnya, kalau kamu sedang menulis API call di frontend, Codeium bisa memberikan contoh cara menulis request yang baik atau bahkan menambahkan logika error handling.

<br />

#### Mengapa Kamu Perlu Mencobanya?

1. **Menghemat Waktu dan Tenaga**  
   Koding bisa memakan waktu, apalagi kalau harus debug error yang sulit ditemukan atau menulis fungsi yang kompleks. Dengan Codeium, kamu bisa menghemat waktu karena saran yang diberikan sering kali sudah sangat sesuai dengan kebutuhan kode kamu.

2. **Belajar Sambil Praktik**  
   Karena AI ini bisa kasih kamu kode yang mungkin belum kamu tahu sebelumnya, kamu bisa belajar lebih banyak tentang bahasa pemrograman tertentu tanpa harus keluar dari editor. Codeium kayak guru koding pribadi yang sabar dan selalu ada buat kasih saran.

3. **Meminimalisir Typo dan Error**  
   Codeium nggak cuma memberi saran kode, tapi juga bisa mengurangi kesalahan ketik atau sintaks yang salah. Jadi, kalau kamu suka typo, Codeium bakal sangat berguna buat memastikan kode kamu tetap rapi dan benar.

<br />

#### Cocok untuk Siapa?

Siapapun yang suka atau sering koding! Dari pemula yang baru belajar sampai developer berpengalaman yang butuh bantu menyelesaikan pekerjaan dengan lebih cepat. Bahkan kalau kamu cuma hobi bikin project kecil-kecilan, Codeium bisa tetap jadi alat yang asyik dan berguna.

<br />

#### Kesimpulan

Codeium adalah alat AI yang bisa jadi "partner coding" kamu setiap hari. Dengan fitur lengkap, dukungan multi-bahasa, dan yang paling penting gratis, Codeium layak dicoba untuk meningkatkan produktivitas dan belajar lebih banyak dalam dunia programming.

Buat yang penasaran dan mau coba pakai bisa kunjungi langsung situsnya [disini](https://codeium.com). Selamat mencoba!

Codeium Solusi AI untuk Ngoding Lebih Efisien


Bagi para developer, rasanya nggak asing dengan kebiasaan duduk berjam-jam sambil ngoding. Tiba-tiba sadar, udah gelap aja! Bahkan gak jarang juga dilanjutin sampe subuh! Kebanyakan duduk dan tatapan mata ke layar terus-terusan bisa bikin badan kaku, bahkan gampang sakit kepala atau pegal-pegal. Nah, olahraga ternyata bukan sekadar soal jaga fisik biar nggak loyo, tapi juga berdampak besar pada kualitas kerjaan kamu, lho! Yuk, kita bahas kenapa olahraga bisa jadi penyelamat buat para developer!

<br>

#### 1. **Bikin Fokus Lebih Tajam**
Nggak ada yang lebih bikin frustasi dari benerin bug kecil yang nggak ketemu-temu. Kelelahan mental bikin otak gampang nge-blank, padahal project deadline udah deket. Olahraga singkat kayak jalan kaki atau stretching ternyata bisa refresh otak kamu! Dengan olahraga, aliran darah ke otak meningkat, bikin kamu lebih fokus dan kreatif saat ngoding. Studi juga nunjukin, olahraga bikin memori dan fokus meningkat sampai beberapa jam ke depan. Jadi, kalau stuck di kode, coba deh jalan-jalan sebentar.

<br>

#### 2. **Kurangi Stres dan Capek Mental**
Mungkin udah nggak asing sama stresnya ngedebug atau ngerefactor kode. Olahraga adalah salah satu cara ampuh buat ngurangin hormon stres. Waktu olahraga, tubuh ngelepasin endorfin, hormon "happy" yang bikin suasana hati lebih positif. Nggak perlu yang berat, kok! Sekadar jalan kaki atau sepedahan sebentar keliling komplek bisa bikin kamu merasa lebih rileks, siap balik ke kode dengan mindset lebih fresh dan optimis.

<br>

#### 3. **Mencegah Penyakit yang Bikin Karir Terhambat**
Salah satu risiko dari gaya hidup sedentary alias banyak duduk adalah penyakit kronis kayak diabetes, sakit punggung, atau gangguan jantung. Kebayang nggak sih, kalau kesehatan kamu terganggu, bisa bikin project-project kamu jadi terhambat? Malah jadi gak cuan kan? Olahraga secara teratur bisa bantu jaga kesehatan, bikin postur tubuh lebih baik, dan punggung nggak gampang pegal meski duduk lama dan pastinya penampilan kamu juga jadi lebih oke.

<br>

#### 4. **Meningkatkan Produktivitas Coding**
Percaya nggak percaya, olahraga bisa bikin kamu jadi developer yang lebih produktif. Dengan tubuh yang bugar, kamu bakal punya energi lebih buat ngoding, ide pun bakal lebih mengalir. Misalnya, coba sisipkan sesi olahraga pagi sebelum ngoding. Badan yang udah dapet asupan oksigen dari olahraga bisa bikin kamu lebih produktif seharian. Dengan kata lain, satu jam olahraga bisa bikin kamu kerja lebih efisien.

<br>

#### 5. **Membentuk Disiplin dan Rutin**
Olahraga bantu ngasih kamu pola disiplin yang bagus. Konsistensi olahraga bikin tubuh punya ritme yang sama, bikin mood dan energi kamu stabil. Kalau udah terbiasa, kebiasaan ini bisa kebawa ke rutinitas ngoding. Kamu jadi punya waktu yang teratur, lebih gampang ngatur kapan buat ngoding, kapan buat rehat, kapan buat olahraga. Itu bikin kamu lebih konsisten dan nggak gampang burnout.

<br>

#### 6. **Mendukung Kreativitas**
Salah satu tips kreatif adalah *take a break*! Olahraga adalah cara break yang efektif buat para developer yang ingin terus menghasilkan ide-ide baru. Saat tubuh bergerak, otak ikut terangsang buat mikir dengan cara yang beda. Banyak ide brilian muncul saat lagi jogging atau sekadar olahraga ringan. Jadi, kalau kamu butuh solusi atau ide segar buat project, keluar dan olahraga sejenak bisa jadi solusi.

<br>

#### **Cara Memulai Rutinitas Olahraga Tanpa Ganggu Jam Kerja**

1. **Mulai dari yang Ringan**  
   Nggak perlu langsung marathon. Cukup mulai dari jalan pagi, stretching, atau yoga ringan.

2. **Set Waktu Tetap**  
   Tentukan waktu yang paling nyaman, entah pagi atau sore, dan usahakan buat konsisten.

3. **Buat Reminder dan Target Kecil**  
   Pasang alarm buat olahraga ringan setiap jam atau sisihkan 15 menit buat stretching.

4. **Cari Teman Olahraga**  
   Punya partner buat olahraga bisa jadi motivasi tambahan.

5. **Ingat Tujuan Akhir**  
   Ingat, tujuan olahraga buat menjaga produktivitas dan kesehatan biar bisa terus ngoding dengan lancar.

<br>

#### Penutup
Olahraga bisa jadi booster buat kesehatan mental dan fisik kamu. Nggak cuma badan yang sehat, tapi hasil kerja kamu sebagai developer juga makin maksimal. Yuk, mulai selipin olahraga di rutinitas coding kamu biar nggak gampang burnout dan terus on fire buat ngerjain project-project keren!

Pentingnya Olahraga buat Developer


Hi devs! 🌟

Kalau kamu sudah lama atau baru mulai terjun di dunia programming, pasti pernah dengar istilah "komunitas developer", kan? Tapi, pernah nggak sih kamu ngerasa, "Ah, ngapain gabung komunitas, bisa belajar sendiri juga." Well, di artikel ini, kita bakal bahas kenapa kamu *harus* banget terlibat dalam komunitas developer. Nggak cuma buat nambah ilmu, tapi juga buat berkembang jadi developer yang lebih baik.

<br />

#### 1. **Nggak Ada yang Bisa Jadi "Full-Stack" Sendiri**

Sebagai developer, teknologi terus berkembang, framework baru muncul, dan cara ngoding juga berubah. Kalo kamu mau keep up dengan semua itu sendirian, siap-siap aja kelabakan sendiri. Di komunitas, kamu bisa sharing ilmu, diskusi, dan dapat insight baru yang mungkin belum pernah kamu temui.

Misalnya, kamu developer frontend yang lagi fokus di React, di komunitas kamu bisa ketemu developer backend yang pakar di Node.js atau database. Jadi, kamu bisa tuker-tukeran ilmu, bahkan mungkin kolaborasi buat bikin project bareng. Cuan kan? 😉

<br />

#### 2. **Solusi dari Masalah yang Mungkin Belum Kepikiran**

Pernah stuck di bug yang nggak ketemu solusinya berjam-jam? Well, mungkin teman-teman di komunitas pernah ngalamin hal yang sama. Di komunitas, sering banget ada sesi diskusi atau forum tanya jawab. Kamu bisa langsung lempar pertanyaan, dan biasanya sih bakal ada yang bantu kasih solusi. Nggak jarang, solusi yang dikasih malah lebih efisien dari yang kamu pikirin sebelumnya.

Bayangin kalo kamu cuma nyari sendiri di Stack Overflow, belum tentu dapet jawaban yang sesuai kan? Di komunitas, kamu lebih punya koneksi langsung buat diskusi bareng. Tapi ingat ya kalau kamu mau nanya di komunitas developer pastiin pertanyaan kamu berbobot dan beretika seperti menyertakan screenshot error, potongan kode yang bermasalah dan mengucapkan terimakasih pada orang lain yang sudah membantu kamu!

<br />

#### 3. **Update Teknologi yang Lebih Cepat**

Ikut komunitas bikin kamu stay up-to-date dengan tren teknologi terbaru. Banyak banget komunitas yang rutin bikin meetup atau webinar. Kadang, ada sesi dari developer-developer yang udah ahli, bahkan yang kerja di perusahaan besar seperti Google, Gojek, Tokopedia, Traveloka dll.

Contohnya, kalau kamu ikut komunitas Vue.js, kamu bakal tau update terbaru tentang Vue 3 bahkan sebelum rilis resmi. Ini bikin kamu selalu selangkah lebih depan.

<br />

#### 4. **Networking Itu Penting!**

Bukan cuma ilmu, di komunitas kamu juga bisa bangun *networking*. Mau cari kerjaan baru atau butuh rekomendasi? Teman-teman di komunitas bisa jadi pintu masuk buat kesempatan yang lebih besar. Kadang, ada juga perusahaan yang langsung buka lowongan khusus di komunitas developer.

Sebagai contoh, mungkin ada startup yang lagi butuh full-stack developer, dan mereka langsung nge-reach out ke komunitas tempat kamu aktif. Siapa tau itu jadi kesempatan buat kamu berkembang karir lebih cepat.

<br />

#### 5. **Motivasi dan Dukungan dari Sesama Developer**

Nggak selamanya coding itu mudah. Kadang ada saat-saat di mana kamu merasa mentok, capek, atau nggak semangat ngoding lagi. Nah, di komunitas, kamu bisa dapetin dukungan moral dari sesama developer. Ada banyak cerita inspiratif yang bisa jadi penyemangat buat kamu.

Pernah liat ada developer yang post project open-source mereka dan dapet respon positif dari banyak orang? Itu salah satu bentuk support yang bisa kamu dapet di komunitas. Selain itu, kamu juga bisa saling support buat nyelesain project open-source bareng-bareng.

<br />

#### 6. **Berkontribusi di Open Source & Jadi Developer yang Lebih Baik**

Komunitas developer sering banget aktif di project open-source. Gabung di project open-source nggak cuma bikin kamu belajar banyak, tapi juga memperbesar portofolio kamu. Banyak perusahaan yang lebih tertarik sama developer yang aktif di open-source, karena mereka bisa lihat bagaimana kamu berkontribusi di project nyata.

Dengan terlibat di project open-source, kamu juga belajar cara kerja tim, berkolaborasi, dan memperbaiki kode orang lain, yang pastinya bakal ngasah skill kamu jadi lebih tajam.

<br />

#### Kesimpulan

Komunitas developer bukan cuma tempat buat sharing ilmu, tapi juga buat bertumbuh bareng. Kamu bisa dapetin insight baru, networking, bahkan motivasi buat terus berkembang. Jadi, jangan cuma jadi *lone wolf* yang belajar sendiri. Gabung ke komunitas, dan lihat gimana kamu bisa berkembang jadi developer yang lebih baik dari sebelumnya.

Jadi, tunggu apa lagi? Yuk cari komunitas developer yang cocok sama kamu, baik online maupun offline, dan mulai terlibat aktif di dalamnya. Trust me, kamu nggak bakal nyesel!

Berikut ini beberapa Komunitas Developer yang aktif di Indonesia:
- [BandungDev](https://www.bandungdev.com)
- [Bandung Coders (Bacod)](https://www.instagram.com/bandung.coders/)
- [CODEPOLITAN Forum](https://www.codepolitan.com/komunitas)
- [SurabayaDev](https://www.surabayadev.org)
- [ReactJs Indonesia](https://web.facebook.com/share/g/191YXrM1fi/)

Semoga artikel ini bisa ngasih insight baru buat kamu ya! ✨

Kenapa Kamu Gak Boleh Jadi Developer yang 'Sendiri'


Hi coders! Udah kenal sama Claude AI belum? Yuk, kita bahas bareng-bareng tentang asisten AI keren ini dan gimana dia dibandingkan sama "teman-teman" AI lainnya.

<br />

#### Apa itu Claude AI?

Claude AI adalah asisten pintar yang dikembangkan oleh Anthropic, perusahaan AI yang fokus pada pengembangan AI yang aman dan etis. Claude dirancang untuk membantu berbagai tugas, mulai dari menjawab pertanyaan, menulis, coding, sampai analisis data.

<br />

#### Keunggulan Claude AI:

1. **Pintar dan Fleksibel**
   Claude bisa mengerjakan berbagai tugas dengan cepat dan akurat. Mau nulis artikel, bikin kode, atau analisis data? Claude siap membantu!

2. **Etis dan Aman**
   Anthropic sangat memperhatikan keamanan dan etika dalam pengembangan Claude. Jadi, kamu bisa lebih tenang saat menggunakannya.

3. **Konteks yang Kuat**
   Claude punya kemampuan memahami konteks yang bagus, jadi dia bisa ngobrol lebih natural dan nyambung sama kamu.

4. **Transparansi**
   Claude akan bilang kalau dia nggak yakin atau nggak tahu sesuatu. Dia juga bisa jelasin alasan di balik jawabannya.

   <br />

#### Perbandingan dengan AI Lain:

##### 1. Claude vs ChatGPT
- Keduanya sama-sama asisten AI yang serba bisa.
- ChatGPT lebih dikenal luas, tapi Claude punya fokus lebih kuat pada etika dan keamanan.
- Claude biasanya lebih hati-hati dalam memberikan informasi sensitif.

##### 2. Claude vs Google Bard / Gemini
- Bard punya akses ke informasi terbaru dari internet, sedangkan pengetahuan Claude terbatas sampai waktu tertentu.
- Claude lebih fokus pada tugas-tugas spesifik, sementara Bard lebih ke pencarian informasi umum.

##### 3. Claude vs Alexa atau Siri
- Claude lebih canggih dalam percakapan dan pengerjaan tugas kompleks.
- Alexa dan Siri lebih fokus pada perintah suara dan integrasi dengan perangkat rumah pintar.

<br />

#### Kelebihan Claude:
- Pemahaman konteks yang kuat
- Kemampuan mengerjakan tugas kompleks
- Fokus pada etika dan keamanan

<br />

#### Kekurangan Claude:
- Pengetahuan terbatas sampai waktu tertentu
- Belum sepopuler beberapa AI lainnya
- Tidak bisa mengakses internet secara real-time

<br />

#### Kapan Sebaiknya Pakai Claude?

1. Saat butuh bantuan menulis atau editing
2. Untuk tugas coding atau debugging
3. Ketika perlu analisis data atau pemecahan masalah kompleks
4. Saat ingin berdiskusi tentang topik-topik yang membutuhkan pemahaman mendalam

<br />

#### Kesimpulan:

Claude AI adalah asisten pintar yang punya potensi besar. Meski belum setenar beberapa saingannya, Claude punya keunggulan tersendiri, terutama dalam hal etika dan keamanan. Jadi, kalau kamu cari asisten AI yang bisa diandalkan dan punya nilai-nilai yang kuat, Claude bisa jadi pilihan yang tepat.

Ingat ya, teknologi AI terus berkembang pesat. Jadi, perbandingan ini bisa berubah seiring waktu. Yang penting, pilih AI yang cocok sama kebutuhan kamu!

Gimana? Udah siap nyobain Claude AI? Atau kamu udah punya AI favorit sendiri? Apapun pilihanmu, yang pasti dunia AI bakal makin seru ke depannya!

Claude AI Pendatang Baru Saingan ChatGPT


Hei para developer kece! Udah pada tau belum sih tentang Next.js dan Nuxt.js? Dua framework ini lagi ngetren banget di dunia web development. Tapi, emangnya apa sih bedanya? Yuk, kita bahas bareng-bareng!

#### Kenalan dulu yuk!

- **Next.js** itu kayak superhero-nya React. Dia bikin development React jadi lebih gampang dan powerful.
- **Nuxt.js** itu jagoannya Vue. Dia ngebantu kita bikin aplikasi Vue yang lebih canggih.

#### Persamaan mereka:

1. Sama-sama bikin hidup developer lebih mudah
2. Punya fitur server-side rendering (SSR) yang bikin website lo jadi lebih cepet loadingnya
3. Bisa bikin static site yang keren abis

#### Nah, sekarang kita intip bedanya:

##### 1. Basis Framework
- **Next.js**: Setia sama React
- **Nuxt.js**: Cinta mati sama Vue

Jadi, pilih sesuai selera lo ya. Suka React? Gas ke Next.js. Doyan Vue? Nuxt.js siap melayani.

##### 2. Konfigurasi
- **Next.js**: Lebih fleksibel, tapi kadang bikin pusing
- **Nuxt.js**: Udah diatur dari sananya, jadi tinggal pake

Lo tipe yang suka mainan setting? Next.js bisa jadi pilihan. Tapi kalo mau yang simpel, Nuxt.js bisa jadi BFF lo.

##### 3. Performa
Dua-duanya cepet sih, tapi Next.js sedikit lebih unggul dalam hal kecepatan loading.

##### 4. Ekosistem
- **Next.js**: Punya temen-temen plugin yang banyak banget
- **Nuxt.js**: Pluginnya lebih sedikit, tapi lebih terpadu

##### 5. Learning Curve
- **Next.js**: Agak lebih nanjak buat pemula
- **Nuxt.js**: Lebih landai, cocok buat yang baru mulai

#### Jadi, mana yang lebih oke?

Eits, jangan buru-buru milih! Keduanya punya kelebihan masing-masing.
- Next.js keren buat proyek yang butuh kustomisasi tingkat tinggi.
- Nuxt.js oke banget buat yang pengen cepet jadi tanpa ribet-ribet setting.

Yang penting, pilih yang cocok sama kebutuhan dan skill lo. Mau tantangan? Coba Next.js. Pengen yang gampang dipelajari? Nuxt.js bisa jadi pilihan tepat.

#### Penutup

Gimana? Udah mulai paham kan bedanya? Sekarang, giliran lo nih. Framework mana yang menurut lo paling oke? Share pendapat lo di kolom komentar ya! Kalo masih bingung, tanya aja. Kita diskusi bareng-bareng!

Oh iya, jangan lupa cobain dua-duanya. Pengalaman itu guru terbaik. Siapa tau lo bisa jadi master di kedua framework ini. Keren kan?

Yuk, mulai coding dan bikin website yang ciamik!

Next.js vs Nuxt.js: Duel Framework Javascript Kekinian


Frontend development bisa menjadi pekerjaan yang menantang, tetapi dengan tools dan library yang tepat, pekerjaan ini bisa menjadi lebih mudah dan menyenangkan. Berikut ini adalah daftar 20 tools dan library terbaik yang akan membantu kamu dalam mengembangkan aplikasi web dengan lebih efisien dan cepat.

#### 1. **React Hook Form**
[React Hook Form](https://react-hook-form.com/) adalah library yang memudahkan penanganan form di React. Dengan fitur seperti validasi yang mudah dan pengelolaan state yang efisien, kamu bisa membuat form yang ringan dan cepat.

#### 2. **Placehold.co**
[Placehold.co](https://placehold.co/) adalah situs yang menyediakan layanan untuk membuat placeholder image dengan cepat dan mudah. Kamu bisa menentukan ukuran, warna, dan teks sesuai keinginan, sangat membantu untuk mengisi tempat gambar saat pengembangan.

#### 3. **React Icons**
[React Icons](https://react-icons.github.io/react-icons/) menyediakan berbagai ikon yang bisa digunakan di proyek React. Mulai dari Font Awesome hingga Material Icons, semuanya ada dan bisa diimport sesuai kebutuhan.

#### 4. **HTML to JSX Converter**
[HTML to JSX](https://magic.reactjs.net/htmltojsx.htm) adalah tools yang berguna untuk mengkonversi kode HTML menjadi JSX yang bisa langsung digunakan di React. Ini sangat membantu saat kamu ingin mengintegrasikan template HTML ke dalam proyek React.

#### 5. **Next.js**
[Next.js](https://nextjs.org/) adalah framework React yang powerful untuk membangun aplikasi web. Dengan fitur seperti server-side rendering dan static site generation, Next.js membantu kamu membuat aplikasi yang cepat dan SEO-friendly.

#### 6. **React.js**
[React.js](https://react.dev/) adalah library JavaScript yang sangat populer untuk membangun antarmuka pengguna (UI). React memudahkan kamu untuk membuat komponen UI yang dapat digunakan kembali, sehingga pengembangan aplikasi menjadi lebih efisien.

#### 7. **Redux Toolkit**
[Redux Toolkit](https://redux-toolkit.js.org/) adalah library yang mempermudah penggunaan Redux di React. Dengan Redux Toolkit, kamu bisa mengelola state aplikasi dengan lebih sederhana dan konsisten.

#### 8. **Bootstrap**
[Bootstrap](https://getbootstrap.com/) adalah framework CSS yang membantu kamu membuat desain web yang responsif dan modern dengan cepat. Bootstrap menyediakan berbagai komponen siap pakai seperti tombol, form, dan grid system.

#### 9. **Tailwind CSS**
[Tailwind CSS](https://tailwindcss.com/) adalah framework CSS yang utility-first, artinya kamu bisa membuat desain dengan menambahkan kelas-kelas utility langsung ke elemen HTML. Sangat fleksibel dan cepat untuk digunakan.

#### 10. **Shadcn/ui**
[Shadcn/ui](https://ui.shadcn.com/) adalah library UI berbasis Tailwind CSS yang menyediakan berbagai komponen siap pakai untuk mempercepat pengembangan antarmuka pengguna.

#### 11. **React Toastify**
[React Toastify](https://github.com/fkhadra/react-toastify) adalah library untuk menampilkan notifikasi di aplikasi React. Dengan React Toastify, kamu bisa menampilkan pesan toast dengan mudah dan cepat.

#### 12. **React Markdown**
[React Markdown](https://github.com/remarkjs/react-markdown) adalah komponen untuk merender markdown sebagai React. Sangat berguna untuk menampilkan konten markdown di aplikasi web.

#### 13. **React SimpleMDE Editor**
[React SimpleMDE Editor](https://github.com/RIP21/react-simplemde-editor) adalah editor markdown yang mudah digunakan di React. Editor ini menyediakan pengalaman menulis markdown yang nyaman dan kaya fitur.

#### 14. **AOS (Animate on Scroll)**
[AOS](https://github.com/michalsnik/aos) adalah library untuk menambahkan animasi saat elemen muncul di layar saat scroll. Sangat mudah diimplementasikan dan membuat halaman web lebih menarik.

#### 15. **Sweetalert2**
[Sweetalert2](https://sweetalert2.github.io/) adalah library untuk membuat pop-up alert yang cantik dan interaktif. Sweetalert2 memberikan kontrol penuh atas tampilan dan perilaku alert.

#### 16. **React Syntax Highlighter**
[React Syntax Highlighter](https://github.com/react-syntax-highlighter/react-syntax-highlighter) adalah komponen untuk menambahkan highlight pada kode di React. Mendukung berbagai bahasa pemrograman dan tema.

#### 17. **React Modal Image**
[React Modal Image](https://github.com/aautio/react-modal-image) adalah komponen untuk menampilkan gambar dalam modal di React. Sangat berguna untuk galeri gambar atau menampilkan gambar dengan resolusi tinggi.

#### 18. **Disqus**
[Disqus](https://disqus.com/) adalah platform komentar yang bisa diintegrasikan dengan mudah ke dalam aplikasi web. Disqus memudahkan pengguna untuk berinteraksi dan memberikan feedback.

#### 19. **Fuse.js (Fuzzy Search)**
[Fuse.js](https://www.fusejs.io/) adalah library untuk melakukan pencarian fuzzy di JavaScript. Sangat berguna untuk fitur pencarian di aplikasi web yang memerlukan pencarian yang toleran terhadap kesalahan ketik.

#### 20. **Chart.js**
[Chart.js](https://www.chartjs.org/) adalah sebuah library JavaScript yang digunakan untuk membuat grafik interaktif di halaman web. Dengan Chart.js, kamu dapat dengan mudah membuat berbagai jenis grafik, seperti bar chart, line chart, pie chart, dan sebagainya.

Dengan menggunakan tools dan library diatas, pekerjaan frontend development kamu bisa jadi lebih cepat dan efisien. Jika ada tambahan tools atau library lainnya yang menurut kamu menarik untuk dibahas, langsung tulis saja di kolom komentar di bawah! Happy coding 😉

20 Tools dan Library yang Sangat Berguna untuk Frontend Development


Kali ini kita bakal coba buat fitur pencarian (search) yang canggih di aplikasi React kita pakai Fuse.js. Fitur ini bisa nemuin hasil yang tepat walau kita salah ngetik sedikit dan juga terdapat fitur scoring hasil yang biasanya terdapat pada fitur elastic search yang dibuat di backend tapi kali ini kita akan melakukan semua itu di sisi frontend. Menarik bukan? Kita akan pakai Vite untuk buat proyek React karena lebih cepat dan ringan.

<br />

#### Langkah 1: Buat Proyek React Pakai Vite

Pertama, kita perlu buat proyek React baru pakai Vite. Buka terminal dan ketik:

```bash
npm create vite@latest fuzzy-search-app --template react
```

Setelah proyeknya jadi, masuk ke folder proyek dan install semua yang dibutuhkan:

```bash
cd fuzzy-search-app
npm install
```

<br />

#### Langkah 2: Instalasi Fuse.js

Sekarang, kita perlu pasang Fuse.js di proyek kita:

```bash
npm install fuse.js
```

<br />

#### Langkah 3: Siapkan Data dan Fuse.js

Kita buat file baru namanya `data.js` di dalam folder `src`. File ini buat simpan data buku yang mau kita cari:

```javascript
// src/data.js
const books = [
  { title: "The Great Gatsby", author: "F. Scott Fitzgerald" },
  { title: "To Kill a Mockingbird", author: "Harper Lee" },
  { title: "1984", author: "George Orwell" },
  { title: "Pride and Prejudice", author: "Jane Austen" },
  { title: "The Catcher in the Rye", author: "J.D. Salinger" }
];

export default books;
```

<br />

#### Langkah 4: Gunakan Fuse.js di Komponen React

Sekarang buka file `App.jsx` di folder `src`, lalu kita buat komponen untuk fuzzy search:

```jsx
// src/App.jsx
import React, { useState } from 'react';
import Fuse from 'fuse.js';
import books from './data';

const App = () => {
  const [query, setQuery] = useState('');
  const [results, setResults] = useState([]);

  const fuse = new Fuse(books, {
    keys: ['title', 'author'],
    includeScore: true
  });

  const handleSearch = (e) => {
    const { value } = e.target;
    setQuery(value);
    const result = fuse.search(value);
    setResults(result);
  };

  return (
    <div>
      <h1>Fuzzy Search dengan Fuse.js</h1>
      <input
        type="text"
        value={query}
        onChange={handleSearch}
        placeholder="Cari buku"
      />
      <ul>
        {results.map(result => (
          <li key={result.item.title}>
            {result.item.title} oleh {result.item.author}
          </li>
        ))}
      </ul>
    </div>
  );
};

export default App;
```

<br />

#### Penjelasan Kode

1. **Import dan State Management**: Kita import React, Fuse.js, dan data buku. Pakai `useState` buat simpan query pencarian dan hasil pencarian.

2. **Konfigurasi Fuse.js**: Kita buat instance Fuse.js dengan data buku. Kita kasih tau kunci (keys) yang mau dicari, yaitu `title` dan `author`. Opsi `includeScore` biar kita dapet skor kecocokan hasil pencarian.

3. **Handle Search**: Fungsi `handleSearch` jalan setiap kali input pencarian berubah. Dia atur query baru, cari pakai Fuse.js, dan update hasil pencarian.

4. **Rendering Hasil Pencarian**: Kita tampilin input pencarian dan hasil pencarian dalam bentuk list.

<br />

#### Langkah 5: Jalankan Aplikasi

Sekarang jalankan aplikasi dengan perintah:

```bash
npm run dev
```

Aplikasi bakal kebuka di browser, dan kamu bisa coba cari buku pakai input pencarian.

Gampang kan? Sekarang kamu udah punya fitur fuzzy search di aplikasi React kamu pakai Fuse.js. Kamu bisa kembangin lagi fiturnya sesuai kebutuhan aplikasi kamu. Selamat mencoba!

Tutorial Membuat Fuzzy Search di React dengan Fuse.js


Mau coba React dengan tools yang lebih cepat dan ringan? Yuk, kita coba pakai Vite! Berikut ini panduan singkat dan mudah dimengerti untuk menginstal React dengan Vite. Siapkan kopi biar gak ngantuk dan mari kita mulai!

<br />

### Apa Itu Vite?
Vite adalah build tools yang sangat cepat untuk proyek web. Berbeda dengan Create React App (CRA), Vite memberikan pengalaman yang lebih mulus dengan hot module replacement (HMR) yang lebih cepat dan waktu build yang sangat singkat.

<br />

### Persiapan Awal
Sebelum mulai, pastikan kamu sudah menginstal Node.js dan npm (Node Package Manager) di komputermu. Jika belum, kamu bisa unduh dan instal dari situs resmi [Node.js](https://nodejs.org/).

<br />

### Instalasi Vite dan Membuat Proyek Baru
1. **Buka Terminal atau Command Prompt:**\
Buka terminal di PC kamu. Kamu bisa pakai terminal bawaan seperti Command Prompt, PowerShell, atau terminal lainnya.

2. **Jalankan Perintah Berikut ini:**
    ```bash
     // NPM
    npm create vite

    // Yarn
    yarn create vite
    ```
    Perintah ini akan memulai wizard untuk membuat proyek baru. Kamu akan diminta memasukkan nama proyek. Misalnya, kita beri nama proyek kita `my-react-app`.

    ![Beri nama proyek](https://i.ibb.co.com/KF12pW2/Screenshot-2024-05-23-013202.png)

3. **Pilih Template:**\
Setelah itu, pilih template yang akan digunakan. Karena kita ingin membuat proyek React, pilih `react` dengan cara mengetik `react` dan tekan Enter.

    ![Memilih Template](https://i.ibb.co.com/hM5xxzW/Screenshot-2024-05-23-013234.png)

    Setelah itu kita pilih juga variant yang mau kita gunakan, misalnya kita pakai Javascript.
    
    ![Memilih variant](https://i.ibb.co.com/p4rjPfx/Screenshot-2024-05-23-013259.png)

    Sampai sini proses instalasi sudah selesai.

    ![Selesai](https://i.ibb.co.com/3SKMxSz/Screenshot-2024-05-23-013326.png)

4. **Masuk ke Direktori Proyek:**
    ```bash
    cd my-react-app
    ```

    ![Masuk ke direktori proyek](https://i.ibb.co.com/ThFQDGj/Screenshot-2024-05-23-013440.png)

    Jika kamu memakai VS Code kamu bisa mengetikan perintah berikut untuk langsung membuka proyeknya di VS Code:
    ```bash
     code .
    ```

    ![Membuka proyek di VS Code](https://i.ibb.co.com/RN0Zk4D/Screenshot-2024-05-23-013503.png)

5. **Instal Dependensi:**
    ```bash
    // NPM
    npm install

    // Yarn
    yarn install
    ```

    ![Menginstal Dependensi](https://i.ibb.co.com/nBzjfNC/Screenshot-2024-05-23-013638.png)

<br />

### Menjalankan Proyek
Setelah semua dependensi terinstal, kita sudah bisa menjalankan proyek `my-react-app`.

**Jalankan Proyek**
```bash
// NPM
npm run dev

// Yarn
yarn dev
```
Perintah ini akan menjalankan server pengembangan dan membuka aplikasi di browser. Biasanya, proyek akan terbuka di alamat `http://localhost:5173`.

![Menjalankan Proyek](https://i.ibb.co.com/6Xj09TM/Screenshot-2024-05-23-013724.png)

Berikut ini tampilan awal saat proyek berhasil dijalankan:

![Tampilan awal proyek](https://i.ibb.co.com/j45Ztf6/Screenshot-2024-05-23-013908.png)

<br />

### Struktur Proyek
Berikut adalah gambaran singkat struktur proyek yang dihasilkan oleh Vite:
```txt
my-react-app/
├── index.html
├── package.json
├── src/
│   ├── App.jsx
│   ├── main.jsx
│   └── ...
├── vite.config.js
└── ...
```

* **index.html:** File HTML utama.
* **package.json:** File konfigurasi npm yang berisi informasi tentang proyek dan dependensinya.
* **src/:** Direktori ini berisi kode sumber aplikasi React-mu.
    * **App.jsx:** Komponen utama aplikasi.
    * **main.jsx:** File yang merender komponen App ke DOM.
* **vite.config.js:** Konfigurasi Vite (jika diperlukan kustomisasi).

<br />

### Contoh Kode Sederhana
Kamu bisa mengubah file `App.jsx` dan berikut contoh sederhana untuk memulai dengan komponen React di `App.jsx`:
```jsx
// src/App.jsx
const App = () => {
  return (
    <>
      <h1>Hello world!</h1>
      <p>Selamat datang di proyek React pertama saya dengan Vite.</p>
    </>
  );
}

export default App;
```

Dan ini adalah kode di `main.jsx` yang berfungsi untuk merender App:
```jsx
// src/main.jsx
import React from 'react';
import ReactDOM from 'react-dom/client';
import App from './App';

const root = ReactDOM.createRoot(document.getElementById('root'));
root.render(<App />);
```

<br />

### Mengedit dan Mengembangkan
Sekarang, kamu bisa mulai mengedit file-file yang ada di direktori `src/` untuk mengembangkan aplikasi React-mu. Setiap kali kamu menyimpan perubahan, Vite akan secara otomatis me-refresh browser dan menampilkan perubahan tersebut berkat fitur HMR (Hot Module Replacement) dan ini membuat refreshnya terasa jauh lebih cepat.

<br />

### Kesimpulan
Gimana mudah bukan? Dengan Vite, kamu bisa menikmati pengembangan aplikasi React yang lebih cepat dan efisien. Selamat mencoba dan jangan lupa bersenang-senang!

Jika ada pertanyaan atau butuh bantuan lebih lanjut, jangan ragu untuk mencari di komunitas seperti StackOverflow atau dokumentasi resmi [Vite](https://vitejs.dev) dan [React](https://react.dev), atau kamu juga bisa langsung tanya aja ke ChatGPT hahaha

Tutorial Instal React dengan Vite


Disqus adalah sitem komentar yang sudah cukup populer sejak dulu, banyak blog dan website yang menggunakan Disqus sebagai sitem komentar mereka karena kita tidak perlu capek-capek buat sistemnya sendiri tinggal pasang beres. Selain Disqus ada juga sistem komentar lain seperti Facebook dan GitHub yang sering digunakan juga, tapi di tutorial kali ini kita akan coba untuk pasang Disqus terlebih dahulu.

Untuk kamu yang punya blog yang dibuat menggunakan library React.js atau framework Next.js juga bisa pasang Disqus secara mudah karena terdapat package yang bisa kita gunakan di React.js maupun Next.js. Oke langsung aja kita masuk ke tutorialnya!

<br />

##### Mendaftar Akun Disqus
Pertama-tama kita harus [mendaftar akun Disqus](https://disqus.com/profile/signup/) terlebih dahulu, kamu bisa mendaftar dengan email dan password atau agar lebih mudah bisa daftar menggunakan akun Google, Facebook atau X/Twitter.

![Daftar Akun Disqus](https://i.ibb.co.com/K2rLBLb/Screenshot-2024-02-05-010528.png)

Selanjutnya pilih "I want to Install Disqus on my site"

![Pilih I want to install Disqus on my site](https://i.ibb.co.com/19ktK13/Screenshot-2024-02-05-010424.png)

Isi semua kolom pada formnya lalu klik tombol "Create Site". Perlu diingat shortname akan digenerate secara otomatis oleh sistem atau kamu juga bisa mengcustom shortname dan pastikan shortname tersebut masih tersedia. Shortname ini akan kita gunakan nanti saat implementasi kode.

![Mengisi Form Disqus](https://i.ibb.co.com/9G3VYL8/Screenshot-2024-02-05-005403.png)

Selanjutnya akan di arahkan untuk memilih Plan, scroll ke bawah sedikit disini kita akan memilih plan Basic dan klik tombol "Subscribe Now".

![Pilih Plan Basic](https://i.ibb.co.com/4tD6hY1/Screenshot-2024-02-05-005944.png)

Nah, karena kita akan menggunakan package dari `disqus-react` maka kamu bisa skip step instalasi yang ada di Disqus dan langsung mengikuti tutorial berikut ini karena kita hanya memerlukan shortname yang sudah kita buat tadi.

<br />

##### Install Package `disqus-react`
Setelah berhasil mendaftar akun Disqus dan mendapatkan konfigurasinya, langkah selanjutnya adalah menginstal package disqus-react. Masuk ke terminal lalu copas perintah di bawah ini:

```bash
# NPM
npm install disqus-react

# Yarn
yarn add disqus-react
```
Tunggu instalasinya sampai selesai.

<br />

##### Pasang Kode ke dalam Source Code
Langkah berikutnya adalah kita tinggal memasang kode dari react-disqus ke dalam source code seperti di bawah ini. Kamu bisa menyesuaikannya dengan project kamu masing-masing. Kode ini dapat berjalan di React.js maupun Next.js

```jsx
...
import { DiscussionEmbed } from 'disqus-react';

const BlogDetail = () => {
    const { post } = getPostDetail();

    const disqusShortname = 'novan-disqus'; // Isi dengan shortname kamu
    const disqusConfig = {
        url: `https://novanjunaedi.com/blogs/${post.slug}`, // Masukkan url dari halaman detail blog
        identifier: post.slug, // Disini kita menggunakan identifier berupa post slug karena identifier haruslah unique
        title: post.title, // Masukan title dari postnya
    };

    return(
        <>
            <h1 className="title">{post.title}</h1>
            <p>Posted by {post.author} at {post.date}</p>
            <img className="cover" height="300" width="100%" src={post.cover} alt={post.title} />

            <section className="content">
                {post.content}
            </section>

            {/* Pasang Disqus Component di bawah konten */}
            <DiscussionEmbed shortname={disqusShortname} config={disqusConfig} />
        </>
    );
};

export default BlogDetail;
```

Jika sudah mengikuti semua stepnya maka akan muncul tampilan seperti berikut ini:

![Tampilan Disqus](https://i.ibb.co.com/nBkBQ7t/Screenshot-2024-02-05-003002.png)

Selamat! kamu baru saja berhasil memasang Disqus ke blog React.js / Next.js kamu, sekarang orang-orang yang berkunjung dan membaca artikelmu bisa memberikan reaksi atau berkomentar di postingan kamu. Gimana mudah bukan?

Kalau kamu suka dengan artikel ini jangan lupa untuk membagikannya ke teman-temanmu, happy coding fellas! 😉

Tutorial Memasang Disqus di Blog React.js dan Next.js


Pernah lihat ada website yang nampilin progres GitHub Calendar? Kamu penasaran gimana sih cara pasangnya, kok bisa GitHub Calendar yang nampilin progres dan kontribusi kita di GitHub dipasang di website kita? Sebenernya caranya gampang banget apalagi kalau kalian pakai React.js atau Next.js. Terus apa gunanya kita pasang GitHub Calendar di website portfolio kita? Ya, biar keren aja 🤣

Selain biar keren, kalau kamu rajin kontribusi di GitHub ada keuntungan lain kalau kamu pasang GitHub Calendar di website portfolio kamu, yap benar buat show off progres dan kontribusi kamu di GitHub jadi semisal ada calon recruiter yang lihat bisa jadi nilai tambah apalagi kalau kotak-kotaknya dominan hijau daripada abu-abu hahaha

Oke langsung aja kita bahas gimana cara pasangnya di React.js dan Next.js!

*Disclaimer:* Saya asumsikan kalau kamu sudah punya aplikasi React.js atau Next.js yang terinstal, kalau belum punya silahkan pelajari dulu bagaimana cara instal project [React.js](https://react.dev/) dan [Next.js](https://nextjs.org/) di dokumentasinya.

<br />

##### Install Package GitHub Calendar
Step pertama kita akan install dulu packagenya, kamu tinggal copas perintah di bawah ini ke command prompt lalu tunggu hingga instalasinya selesai.

```bash
npm install react-github-calendar
```

<br />

##### Pasang Kodenya ke dalam Project
Sekarang kita tinggal import dan pasang saja kodenya ke source code project kita dan masukan username akun GitHub yang mau ditampilkan.

```jsx
import GitHubCalendar from 'react-github-calendar';

const MyComponent = () => {
    return(
        <div>
            <GitHubCalendar username="novanjunaedi" />
        </div>
    );
};

export default MyComponent;
```

Nah gampang kan? cuman gitu doang caranya, selamat mencoba! 😉

Kamu bisa lihat dokumentasi lengkapnya disini [GitHub Contributions Calendar](https://grubersjoe.github.io/react-github-calendar/)

Tutorial Memasang GitHub Calendar Dengan Mudah di React.js dan Next.js


Apakah kamu seorang coder yang selalu bersemangat ngejar deadline? Atau mungkin seorang gamer yang gak pernah bosan menembus dunia virtual? Jika ya, maka Fantech MAXFIT81 adalah jawaban untuk kebutuhan keyboardmu! Didesain khusus untuk para pengguna yang menghabiskan waktu berjam-jam di depan komputer, MAXFIT81 tidak hanya memberikan pengalaman gaming yang tak tertandingi, tapi juga memberikan kenyamanan dalam ngoding sehari-hari.

Ngoding atau main game jadi lebih seru dan nyaman dengan Fantech MAXFIT81 Wireless 75% Mechanical Keyboard Gaming PBT! Keyboard keren ini bener-bener jadi teman setia buat segala aktivitas digital kamu sehari-hari. Apa aja sih yang bikin keyboard ini istimewa?

### Desain yang Keren
Maximalkan produktivitas dan gaya kamu dengan desain 75% yang compact dan ergonomis dari Fantech MAXFIT81. Dibuat nggak cuma buat tampilan doang, tapi juga buat kenyamanan pas dipake. Ukurannya yang lebih kecil bikin keyboard ini nggak cuma hemat ruang, tapi juga enak banget buat dipake lama. Tersedia dalam berbagai pilihan warna yang menarik.

### Wireless, Bebas Kabel
Bosen sama kabel yang bikin ruang kerja atau meja jadi berantakan? Fantech MAXFIT81 punya solusinya! Dengan teknologi wireless canggih, kamu bisa nyambungin keyboard ini ke perangkat kamu lewat Bluetooth dengan mudah. Jadi nggak ada lagi kabel yang bikin ribet dan bebas gerak. Manfaatkan 3 mode konektivitas serta layout 81 tombol pada Maxfit81 Frost Wireless untuk meningkatkan kualitas hidup jadi lebih produktif. Maxfit81 bisa dikoneksikan pada banyak device sekaligus dengan beragam mode, mulai dari mode wired yang menggunakan detachable type-c, mode wireless.

### Performa Tinggi, Siap Tempur
Nggak cuma kelihatan keren, MAXFIT81 juga punya performa yang gak main-main. Dengan saklar mekanikal yang responsif, setiap ketukan keyboard terasa nyaman dan akurat. Apapun kegiatan kamu, mulai dari ngetik kode sampe main game berat, keyboard ini siap dukung dengan performa maksimal. Dengan mengadaptasi desain Dense-Gasket, Maxfit81 Frost Wireless mampu memberikan pengalaman mengetik yang lebih stabil dan berbeda. Perpaduannya dengan plate FR4 menambah typing feel yang lebih fleksibel namun tetap terasa balance di setiap bagiannya. Ditambah dengan foam pada lapisan terbawah yang membantu meredam suara dan meningkatkan typing experience secara keseluruhan.

### Tahan Lama dan Gampang Dikustomisasi
Ngoding atau main game bisa jadi sangat lama dan menghabiskan waktu berjam-jam, tapi jangan khawatir! Fantech MAXFIT81 dibuat dari bahan PBT yang tahan lama, jadi nggak bakal cepet rusak atau pudar warnanya. Selain itu, kamu juga bisa kustomisasi pencahayaan RGB-nya sesuai selera kamu, biar tambah keren kamu juga bisa banget buat gonta ganti warna keycapsnya sesuai selera dan yang bikin keyboard ini beda dari yang lain karena keyboard ini dilengkapi dengan layar OLED 1 inch yang bisa kamu kreasikan dengan berbagai display! Mulai dari image, GIF, dan beragam informasi seperti tanggal, jam, indikator baterai, mode koneksi, sampai dengan temperatur CPU. Kamu dapat mengimpor image dan GIF, ataupun menggambar langsung melalui software yang telah disediakan.

<br />

### Unboxing Video

<iframe class="rounded-4" width="100%" height="415" src="https://www.youtube.com/embed/7O4YU3Uoimc?si=DurrJ9wc5Oznu7yp" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" allowfullscreen></iframe>

<br />
<br />

Fantech MAXFIT81 Wireless 75% Mechanical Keyboard Gaming PBT nggak cuma jadi alat, tapi juga teman setia buat semua penggemar gaming dan para coder. Dengan desain keren, teknologi wireless, dan performa yang tangguh, MAXFIT81 siap bawa pengalaman coding dan gaming kamu ke level berikutnya. Langsung aja buruan punya Fantech MAXFIT81 dan nikmati setiap momen digital kamu dengan keyboard yang mendukung dan bikin nyaman!

Buat kamu yang kepo atau mau beli bisa langsung cari di Official Storenya di Tokopedia atau klik link berikut ini:
[Fantech MAXFIT81 Wireless 75% Mechanical Keyboard Gaming PBT](https://tokopedia.link/a0dTzT8iOGb)

Keyboard Gaming Mechanical yang Cocok Buat Ngoding


Ada banyak cara untuk mengintegrasikan Google Tag Manager (GTM) dan Google Analytics 4 (GA4) di Next.js yang bersebaran di internet. Tapi banyak dari artikel-artikel tersebut yang kurang jelas tentang cara paling mudah di implementasi atau yang benar untuk dilakukan itu seperti apa. Nah, postingan ini bertujuan untuk menyederhanakan proses dengan menyajikan metode langsung untuk mengintegrasikan GA4 menggunakan GTM di Next.js 13 dan udah gua praktekan juga.

<br>

### Menyiapkan Properti GTM dan GA4

Sebelum masuk ke kodingan pastikan kamu sudah punya akun Google Tag Manager. Kalau belum punya kamu bisa buat dulu [disini](https://tagmanager.google.com/). Pastikan juga untuk meng-copy GTM ID kamu (GTM-XXXXXX).

Kamu juga perlu properti Google Analytics GA4, kamu bisa buat di menu [Admin Google Analytics](http://analytics.google.com/). Pastikan kamu membuat sebuah aliran data web (web stream) dan copy Measurement ID-nya (G-XXXXXXX).

<br>

### Buat Tag Baru di Google Tag Manager

Di menu GTM, buat sebuah container jika kamu belum punya.

1. Klik tombol "New Tag":

![New Tag](https://www.rodyvansambeek.com/images/blog/ga4-newtag.png)

2. Klik "Choose a tag type to begin setup..."
3. Pilih "Google Analytics: GA4 Configuration"
4. Isi Measurement ID dan kasih nama tag-nya:

![Measurement ID](https://www.rodyvansambeek.com/images/blog/ga4-tag-config.png)

5. Klik "Choose a trigger to make this tag fire..."
6. Pilih "All Pages"
7. Klik "Save"

<br>

### Embed GTM di NextJs App

NextJs 13 menggunakan sebuah komponen built-in `Script` yang memungkinkan kamu untuk menentukan kapan script akan di load. Disini kita akan menggunakannya untuk menambahkan script GTM ke aplikasi NextJs kita.

Pertama, tambahkan GTM script ke file `app/layout.tsx` atau `app/layout.js` seperti ini:

```jsx
import Script from 'next/script'
const GTM_ID = 'GTM-XXXXXXX';
 
...
 
<html>
    <Script id="google-tag-manager" strategy="afterInteractive">
        {`
        (function(w,d,s,l,i){w[l]=w[l]||[];w[l].push({'gtm.start':
        new Date().getTime(),event:'gtm.js'});var f=d.getElementsByTagName(s)[0],
        j=d.createElement(s),dl=l!='dataLayer'?'&l='+l:'';j.async=true;j.src=
        'https://www.googletagmanager.com/gtm.js?id='+i+dl;f.parentNode.insertBefore(j,f);
        })(window,document,'script','dataLayer','${GTM_ID}');
        `}
    </Script>
    <body>
        ...
    </body>
</html>
```

Pastikan untuk mengganti variabel GTM_ID dengan punya kamu sendiri.

Jika javascript dimatikan di browser user kamu bisa menambahkan tag `noscript` dibawah ini sebelum `</body>`

```jsx
...
    <noscript
        dangerouslySetInnerHTML={{
        __html: `<iframe src="https://www.googletagmanager.com/ns.html?id=${GTM_ID}" height="0" width="0" style="display: none; visibility: hidden;"></iframe>`,
        }} 
    />
    </body>
```

<br>

### Loading Strategy

Pada komponen Script, kita telah menggunakan properti `strategy` dengan nilai `afterInteractive`. Ini adalah nilai default yang menunjukkan bahwa skrip akan diambil dan dijalankan setelah halaman telah selesai dimuat dan siap untuk digunakan oleh user. Ini adalah saat ketika browser telah mendownload file-file yang diperlukan dan web siap untuk berinteraksi. Strategi ini ideal digunakan untuk skrip seperti GTM (Google Tag Manager) dan analitik yang tidak memengaruhi proses render awal halaman.

Sebagai alternatif, jika kamu memiliki skrip yang bisa menunggu untuk dimuat selama waktu ketika browser sedang tidak sibuk, seperti chat support atau widget media sosial, kamu dapat menggunakan strategi `lazyOnload`. Strategi ini akan menunggu hingga halaman sepenuhnya dimuat dan browser berada dalam waktu ketika tidak ada aktivitas sebelum menjalankan skrip. Ini membantu memastikan bahwa skrip-skrip ini tidak memperlambat proses awal saat memuat halaman bagi user.

Namun, perlu diingat bahwa kedua strategi ini tetap menggunakan main thread browser, yang dapat menyebabkan "Waktu Pemblokiran Utas Utama" (Main Thread Blocking Time) dalam Google Page Speed. Properti `strategy` hanya mengubah waktu kapan skrip-skrip ini dimuat.

<br>

### Kesimpulan

Seperti itulah cara mudah untuk mengintegrasikan GA4 dengan GTM di NextJs 13. Jika kamu melakukan langkah-langkah diatas dengan benar maka GTM sudah berhasil terpasang dan biasanya data akan tersedia secara otomatis dalam dua hari di akun Google Analytics kamu. Kamu juga dapat melakukan tes dengan cara menginstal chrome extension seperti Wappalyzer untuk melihat apakah Google Analytics sudah terpasang pada website atau belum.

Sumber: [rodyvansambeek.com](https://www.rodyvansambeek.com/blog/easiest-ga4-integration-nextjs-13-gtm-guide)

Cara Gampang Integrasi GA4 di NextJs 13 dengan GTM


Kalian mau mulai belajar ngoding tapi masih bingung mulai dari mana dan terkendala bahasa? makannya belajar bahasa Inggris hahaha 🤣... Sorry, sorry becanda. Ok serius, buat kalian yang punya masalah tersebut tenang aja kali ini kita bakalan bahas tentang channel-channel youtube yang ngasih tutorial programming secara gratis dan dalam bahasa Indonesia buat kalian semua yang baru mau mulai belajar ngoding. Mungkin sebagian dari kalian udah ada yang tau channel apa aja yang bakal dibahas di artikel ini karena channel-channel tersebut lumayan terkenal di kalangan programmer dan mahasiswa TI well skip aja kalo udah tau. Ok langsung aja kita bahas!

<br>

### Web Programming UNPAS (WPU)
<br>
<div class="ratio ratio-16x9">
  <iframe src="https://www.youtube.com/embed/KjrAp9mGSvI?rel=0" title="YouTube video" allowfullscreen></iframe>
</div>
<br>

Siapa sih yang gak tau sama channel ini, selain yang punyanya bapak dosen masyarakat IT Indonesia Pak Sandhika Galih konten-konten tutorial di channel ini juga sangat newbie friendly jadi cocok banget buat kalian yang baru mau belajar ngoding. Tutorialnya menarik dan gampang diikuti dan yang ngajar juga dosen kan ya jadi berasa dapet mata kuliah tapi tenang dijamin gak bakal boring kayak di kelas. Selain tutorial kalian juga bisa dapet tips dan ngikutin live stream yang sering diadain di channel ini.

<br>

### Programmer Zaman Now
<br>
<div class="ratio ratio-16x9">
  <iframe src="https://www.youtube.com/embed/ICQ6V8u9sSw?rel=0" title="YouTube video" allowfullscreen></iframe>
</div>
<br>

Selain WPU channel ini juga gak kalah terkenal, konten-konten disini bisa dibilang lengkap dan ngebahas fundamental dari berbagai macam bahasa pemrograman. Kalian bakal belajar langsung sama Eko Kurniawan Khannedy seorang expert yang sudah lama menggeluti dunia pemrograman dan juga seorang Technical Architect di Blibli.com so kalian pasti bakal dapet banyak insight dan pemahaman tentang pemrograman itu sendiri.

<br>

### Parsinta
<br>
<div class="ratio ratio-16x9">
  <iframe src="https://www.youtube.com/embed/OfcExJPZkEA?rel=0" title="YouTube video" allowfullscreen></iframe>
</div>
<br>

Kalo kalian nyari tutorial Laravel disini tempatnya, disini dibahas lengkap tutorial dasar hingga studi kasus dari Laravel. Dengan metode belajar dan penjelasan yang asik kalian akan belajar banyak hal, selain Laravel disini juga ada konten lain seperti NextJs dan React yang bisa kalian ikutin.

<br>

### Dea Afrizal
<br>
<div class="ratio ratio-16x9">
  <iframe src="https://www.youtube.com/embed/71a2zeC71gk?rel=0" title="YouTube video" allowfullscreen></iframe>
</div>
<br>

Khusus buat kalian yang nyari konten tutorial tapi sambil nyari hiburan juga kayaknya disini deh yang cocok buat kalian. Karena dengan cara ngajar yang lebih ke sharing pengalaman dan gayanya yang anak muda banget kalian bakal belajar banyak hal tentang dasar-dasar pemrograman dan studi kasus selain itu di channel ini biasanya juga suka ngadain sesi live stream dan QnA yang bisa kalian ikutin ada juga konten tips dan trik buat kerja di dunia IT dan lain sebagainya.

<br>

### Coder Media
<br>
<div class="ratio ratio-16x9">
  <iframe src="https://www.youtube.com/embed/g7xpxO4V-ls?rel=0" title="YouTube video" allowfullscreen></iframe>
</div>
<br>

Buat yang pengen belajar JAMStack dari awal hingga deploy kalian bisa mampir ke channel ini karena disini tersedia konten-konten menarik tentang NextJs, NodeJs React dan lain-lain yang masih fresh. Channel ini masih terbilang baru karena jumlah kontennya juga masih sedikit tapi bisa kalian coba ikutin tutorial-tutorialnya.

<br>

Gimana udah mulai ada motivasi belajar ngoding? gas lah! Well, mungkin segini dulu artikel kali ini, kedepannya mungkin akan gua update lagi kalo gua nemu channel-channel lain yang cukup legit konten-kontennya dan konsisten upload tutorial ✌️

Channel Youtube Berbahasa Indonesia Buat Belajar Programming


Di zaman sekarang, punya online portfolio itu penting banget buat seorang developer. Online portfolio kayak kartu nama virtual yang bisa bantu kamu bangun personal branding dan tunjukin proyek-proyek keren yang udah kamu bikin. Yuk, kita bahas kenapa punya online portfolio itu gak bisa diremehin dalam dunia teknologi.

<br>

### Bangun Personal Branding

Personal branding itu sebenernya seperti apa kamu mau dikenal di dunia maya. Nah, punya online portfolio bisa bantu banget buat ngendaliin cara orang lain ngelihat kamu. Ini alasan kenapa personal branding itu penting banget:

- **Biar Diliat Orang Banyak**: Kalo kamu punya online portfolio yang keren, orang-orang bakal lebih gampang nemuin kamu. Ini bisa bantu kamu jadi lebih dikenal di antara para profesional lainnya.

- **Nambahin Kepercayaan Diri**: Kalo portfolio kamu rapi dan isinya proyek-proyek bagus dan keren, orang akan lebih percaya sama skill kamu sebagai developer.

- **Bikin Reputasi**: Dengan terus-menerus nunjukin kerjaan bagus kamu di portfolio, kamu bisa bangun reputasi sebagai developer yang jago di industri teknologi dengan skill yang bersaing.

<br>

### Showcase Project

Salah satu bagian penting dari online portfolio adalah nunjukin proyek-proyek yang udah kamu kerjain. Ini peluang buat nunjukin skill yang kamu punya dan hasil kerja kamu. Ini alasan kenapa nunjukin proyek itu penting:

- **Buktiin Skill Kamu**: Proyek-proyek yang berhasil di portfolio kamu adalah bukti nyata bahwa kamu punya skill sebagai developer. Ini bisa jadi bukti yang bikin calon klien atau bos yakin sama kamu.

- **Tarik Peluang Baru**: Kalo kamu nunjukin beragam proyek yang menarik, kamu bisa menarik perhatian perusahaan atau klien yang lagi cari orang dengan skill kayak kamu.

- **Buka Peluang Karier**: Entah kamu lagi cari kerja baru atau mau maju di karier yang udah kamu jalani, punya portfolio yang kuat bisa bantu kamu bersaing sama yang lain.

Jadi, gimana caranya mulai bangun online portfolio yang bagus? Pertama, pastiin kamu masukin proyek-proyek yang paling nampilin skill kamu. Buat deskripsi yang jelas buat setiap proyek, ceritain teknologi yang kamu pake, peran kamu dalam proyek itu, dan hasil kerja kamu. Terus, pastiin tampilannya _eye-catchy_ dan navigasinya gampang buat dilihat sama pengunjung biar mereka gak bingung. Lebih bagus lagi kalau kamu pakai top level domain seperti com, net, my.id dan lain sebagainya agar terlihat lebih profesional. Untuk hostingnya sendiri kamu bisa manfaatin service gratisan dari github pages, vercel, netlify, firebase dan provider sejenis.

<br>

### Beberapa Contoh Online Portfolio Buat Inspirasi
##### 1. [Annie Bombanie](https://anniebombanie.com/)
![Annie Bombanie](https://i.ibb.co.com/f0hqgnR/Screenshot-2023-09-13-191158.png)

##### 2. [Bruno Simon](https://bruno-simon.com/)
![Bruno Simon](https://i.ibb.co.com/hyXY5JJ/Screenshot-2023-09-13-191819.png)

##### 3. [Brittany Chiang](https://brittanychiang.com/)
![Brittany Chiang](https://i.ibb.co.com/tMZH3WN/Screenshot-2023-09-13-191841.png)

##### 4. [Charles Bruyerre](https://itssharl.ee/)
![Charles Bruyerre](https://i.ibb.co.com/xG3cYt2/Screenshot-2023-09-13-191857.png)

##### 5. [Jesse Zhou](https://jesse-zhou.com/)
![Jesse Zhou](https://i.ibb.co.com/X7YTrdk/Screenshot-2023-09-13-191130.png)

<br>

Intinya, online portfolio itu adalah senjata ampuh buat bangun personal branding kamu dan nunjukin proyek-proyek kamu ke dunia. Kalo kamu siap kerja keras buat bikin dan ngejaga online portfolio yang kuat, kamu bisa buka peluang baru, bangun reputasi, dan maju di karier kamu sebagai developer. Jadi, jangan ragu buat mulai bikin online portfolio yang bisa buat kamu stand out di dunia profesional!

Pentingnya Punya Online Portfolio Buat Developer


Pengembangan perangkat lunak dan aplikasi menjadi semakin kompleks seiring dengan berkembangnya teknologi. Terutama dalam dunia development, interaksi dengan berbagai bahasa pemrograman dan dokumentasi teknis dari berbagai sumber menjadi bagian penting dari pekerjaan sehari-hari. Namun, bahasa asing seringkali menjadi kendala bagi sebagian developer, terutama jika bahasa tersebut bukanlah bahasa utama mereka. Inilah saatnya Google Translate muncul sebagai alat yang sangat bermanfaat bagi para developer.

<br />

### Apa itu Google Translate?

Google Translate adalah layanan terjemahan daring dari Google yang dapat menerjemahkan teks atau dokumen dari satu bahasa ke bahasa lain secara otomatis. Algoritma canggih yang digunakan oleh Google Translate terus diperbarui dan dioptimasi, sehingga kemampuannya dalam menerjemahkan bahasa semakin akurat dari waktu ke waktu.

<br />

### Manfaat Bagi Developer:

<br />

#### 1. Menerjemahkan Dokumentasi Teknis dan Sumber Belajar

Dalam dunia pengembangan perangkat lunak, developer seringkali harus mengacu pada dokumentasi teknis, artikel, dan tutorial yang berasal dari sumber internasional. Terjemahan manual memakan waktu dan bisa memperlambat proses pemahaman informasi yang dibutuhkan. Dengan Google Translate, developer dapat dengan cepat menerjemahkan dokumen-dokumen tersebut ke dalam bahasa yang lebih dikuasai, mempercepat pemahaman dan penerapan pengetahuan baru.

<br />

#### 2. Kolaborasi Global yang Lebih Efektif

Tim pengembang modern sering kali bersifat internasional, dengan anggota tim yang berasal dari berbagai negara. Komunikasi efektif di antara anggota tim yang berbicara bahasa yang berbeda bisa menjadi tantangan. Google Translate membantu menembus batas bahasa dan memungkinkan kolaborasi yang lebih efisien dan harmonis antar anggota tim, karena mereka dapat dengan mudah menerjemahkan pesan dan dokumen yang relevan.

<br />

#### 3. Memahami Kode dalam Bahasa Asing

Ketika berurusan dengan kode sumber yang ditulis dalam bahasa pemrograman yang tidak dikuasai, Google Translate dapat membantu untuk menerjemahkan bagian-bagian penting kode tersebut. Dengan demikian, developer bisa mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang kode yang ingin dimodifikasi atau ditingkatkan, tanpa harus bergantung pada bantuan manual dari seorang penerjemah.

<br />

#### 4. Uji Coba Antarmuka Pengguna dalam Bahasa Berbeda

Jika developer bekerja pada aplikasi atau situs web dengan target pasar global, penting untuk menguji antarmuka pengguna dalam berbagai bahasa. Google Translate memungkinkan para developer untuk dengan cepat menerjemahkan elemen-elemen antarmuka pengguna, seperti tombol, label, dan pesan kesalahan. Dengan begitu, mereka dapat menilai tampilan dan keterbacaan aplikasi dalam bahasa target, sebelum benar-benar merealisasikan terjemahan profesional.

<br />

#### 5. Memperluas Wawasan dan Pengalaman

Mempelajari bahasa baru adalah hal yang berharga, terutama dalam dunia teknologi yang terus berkembang. Namun, pada kenyataannya, tidak semua developer memiliki waktu atau kemampuan untuk mempelajari banyak bahasa. Google Translate membantu para developer untuk tetap up-to-date dengan sumber daya dan informasi terbaru dalam bahasa asing tanpa harus menguasai sepenuhnya bahasa tersebut.

<br />

Nah, itulah beberapa manfaat dari penggunaan Google Translate bagi developer. Tapi tentunya akan lebih baik lagi jika kita sebagai seorang developer bisa menguasai bahasa asing khususnya bahasa Inggris untuk menunjang pekerjaan kita sehari-hari.

Photo by <a href="https://unsplash.com/@firmbee?utm_source=unsplash&utm_medium=referral&utm_content=creditCopyText">Firmbee.com</a> on <a href="https://unsplash.com/photos/eMemmpUojlw?utm_source=unsplash&utm_medium=referral&utm_content=creditCopyText">Unsplash</a>
  

5 Manfaat Menggunakan Google Translate untuk Developer


Sebagai seorang developer seharusnya kamu cukup familiar dengan bahasa Inggris karena dalam dunia pemrograman hampir semua yang kita tulis pada dasarnya itu adalah bahasa Inggris. Lalu apakah seorang developer itu harus bisa bahasa Inggris? Jawabannya **tentu saja harus**, selain perlu logika minimal kita menguasai kemampuan reading dan writing dengan baik karena penulisan kode yang baik yaitu kode yang ditulis dalam bahasa Inggris. Selain itu sumber daya untuk belajar pemrograman kebanyakan masih tersedia dalam bahasa Inggris, jadi jika kita paham bahasa Inggris maka kita akan dapat dengan mudah mempelajari bahasa pemrograman apapun sesuai dengan minat dan kebutuhan. Kita juga tidak perlu menunggu ada developer lain yang membuat konten atau tutorial dalam bahasa Indonesa terlebih dahulu untuk belajar.

Lalu apakah speaking berarti tidak penting untuk developer? Ya tetap penting, justru akan lebih baik jika kita menguasai kemampuan speaking juga. Jika kemampuan speaking kita juga lancar itu malah menjadi sesuatu yang sangat baik karena dengan kemampuan tersebut berarti kita bisa berkomunikasi dengan orang lain / client dari luar negeri dan bahkan bisa juga menjadi pembicara di seminar atau event-event developer. Dengan kemampuan speaking dan komunikasi yang baik dapat mendatangkan rezeki untuk kita karena biasanya project atau tawaran pekerjaan datang dari relasi yang kita bangun.

Jadi untuk kamu yang baru akan memulai belajar pemrograman dan ingin berkarier di dunia IT khususnya di bidang software development pelajarilah bahasa Inggris terlebih dahulu agar proses belajar kamu menjadi jauh lebih mudah. Jika sudah bisa bahasa Inggris nantinya kamu tidak akan terlalu kebingungan di awal jika dihadapkan dengan error karena kamu paham pesan error yang ditampilkan dan bisa segera mencarinya di internet tanpa harus sibuk menterjemahkan pesan error tersebut terlebih dahulu.

Bagaimana caranya belajar bahasa Inggris? Di zaman yang sudah modern seperti saat ini kamu bisa dengan mudah mempelajari bahasa asing karena banyak tersedia secara gratis maupun berbayar di internet. Kamu bisa belajar dengan cara mendengarkan musik, nonton film, baca artikel, sampai ikut kursus online bahasa Inggris. Karena saking mudahnya tidak ada alasan lagi untuk malas belajar bahasa Inggris, so don't be lazy to learn English! 😉

Pentingnya Bahasa Inggris untuk Developer


Ketika membangun sebuah website, memilih tempat hosting yang tepat sangatlah penting untuk memastikan website dapat diakses secara online dengan cepat dan aman. Terdapat banyak provider hosting yang tersedia di pasaran, namun tidak semua provider memiliki fitur yang tepat untuk kebutuhan website frontend. Berikut ini adalah beberapa rekomendasi tempat hosting yang dapat digunakan untuk menaruh frontend web yang bisa kamu coba

### 1. [Heroku](https://heroku.com)
Heroku adalah platform hosting yang cukup populer di kalangan pengembang web. Platform ini memungkinkan kamu untuk memuat aplikasi web frontend dan backend ke dalam satu tempat hosting. Heroku juga menawarkan dukungan bahasa dan integrasi dengan beberapa layanan seperti database dan layanan keamanan.

<br>

### 2. [AWS Amplify](https://aws.amazon.com/amplify/)
AWS Amplify adalah platform hosting dan pengembangan aplikasi web dari Amazon Web Services. Platform ini menawarkan dukungan untuk beberapa framework dan bahasa pemrograman seperti React, Vue, dan Angular. AWS Amplify juga menawarkan integrasi dengan layanan lain dari AWS seperti Amazon S3, Amazon Cognito, dan Amazon DynamoDB.

<br>

### 3. [Render](https://render.io)
Render adalah platform hosting yang menawarkan kemudahan dalam deploy aplikasi web dan integrasi dengan beberapa bahasa pemrograman seperti JavaScript, Python, dan Ruby. Platform ini juga menawarkan dukungan bahasa dan integrasi dengan layanan keamanan seperti SSL dan firewall.

<br>

### 4. [DigitalOcean App Platform](https://www.digitalocean.com/products/app-platform)
DigitalOcean App Platform adalah platform hosting yang menawarkan dukungan bahasa seperti Node.js, Python, PHP, dan Ruby. Platform ini juga menawarkan integrasi dengan layanan lain seperti database, layanan keamanan, dan layanan email.

<br>

### 5. [Surge](https://surge.sh/)
Surge adalah platform hosting yang menawarkan kemudahan dalam deploy aplikasi web static. Platform ini menawarkan dukungan bahasa seperti HTML, CSS, dan JavaScript. Selain itu, platform ini juga menawarkan integrasi dengan beberapa layanan seperti domain dan layanan keamanan.

<br>

### 6. [Vercel](https://vercel.com)
Vercel adalah platform hosting yang terfokus pada aplikasi web dan situs web statis. Platform ini menawarkan dukungan bahasa seperti React, Next.js, dan Vue.js, serta integrasi dengan layanan keamanan seperti SSL. Vercel juga memiliki fitur-fitur seperti caching, pre-rendering, dan deployment otomatis.

<br>

### 7. [Netlify](https://netlify.com)
Netlify adalah platform hosting dan pengembangan aplikasi web yang menawarkan dukungan bahasa seperti React, Vue.js, dan Angular. Platform ini menawarkan integrasi dengan layanan keamanan seperti SSL, serta fitur-fitur seperti pre-rendering dan deployment otomatis. Selain itu, Netlify juga menawarkan layanan build dan integrasi dengan layanan lain seperti GitHub dan GitLab.

<br>

### 8. [Firebase](https://firebase.google.com/)
Firebase adalah platform hosting dan pengembangan aplikasi web dari Google. Platform ini menawarkan dukungan bahasa seperti React, Angular, dan Vue.js. Firebase juga menawarkan integrasi dengan layanan keamanan seperti SSL dan authentication. Selain itu, Firebase juga menawarkan layanan database, storage, dan cloud functions.

<br>

Memilih platform hosting yang tepat dapat memengaruhi performa dan kemudahan dalam deployment website frontend kamu. Oleh karena itu, pastikan untuk mempertimbangkan faktor-faktor penting, seperti dukungan bahasa, integrasi dengan layanan lain, fitur-fitur, dan dukungan pelanggan sebelum memilih platform hosting yang tepat untuk kamu.

8 Rekomendasi Hosting Terbaik untuk Frontend


Bahasa pemrograman adalah alat yang digunakan untuk menulis kode dan membangun aplikasi komputer. Ada banyak bahasa pemrograman yang tersedia saat ini, dan beberapa di antaranya lebih populer daripada yang lain. Dalam artikel ini, kita akan membahas tentang bahasa-bahasa pemrograman paling populer di dunia saat ini.

### 1. Java
Java adalah bahasa pemrograman yang dikembangkan oleh Sun Microsystems pada tahun 1995. Saat ini, Java menjadi salah satu bahasa pemrograman paling populer dan banyak digunakan di seluruh dunia. Java dapat digunakan untuk membangun berbagai jenis aplikasi, termasuk aplikasi desktop, aplikasi web, game, dan aplikasi mobile.

```java
public class HelloWorld {
    public static void main(String[] args) {
        System.out.println("Hello, World!");
    }
}
```
<br>

### 2. Python
Python adalah bahasa pemrograman tingkat tinggi yang banyak digunakan oleh para pengembang dan ilmuwan data. Python menawarkan sintaks yang sederhana dan mudah dibaca, membuatnya ideal bagi mereka yang baru belajar pemrograman. Python dapat digunakan untuk berbagai jenis aplikasi, termasuk pengembangan web, pemrosesan data, pembelajaran mesin, dan kecerdasan buatan.

```python
print("Hello, World!")
```
<br>

### 3. JavaScript
JavaScript adalah bahasa pemrograman yang digunakan untuk membangun aplikasi web. JavaScript biasanya digunakan bersama dengan HTML dan CSS untuk membuat aplikasi web yang interaktif dan responsif. Saat ini, JavaScript menjadi salah satu bahasa pemrograman paling populer di dunia dan banyak digunakan oleh pengembang web.

```javascript
console.log("Hello, World!");
```
<br>

### 4. C++
C++ adalah bahasa pemrograman yang populer untuk pengembangan sistem operasi, perangkat lunak aplikasi, dan game. C++ merupakan bahasa pemrograman yang sangat cepat dan efisien, sehingga banyak digunakan dalam pengembangan perangkat lunak yang memerlukan kinerja tinggi.

```cpp
#include <iostream>
using namespace std;

int main() {
    cout << "Hello, World!";
    return 0;
}
```
<br>

### 5. PHP
PHP adalah bahasa pemrograman yang digunakan untuk pengembangan aplikasi web. PHP biasanya digunakan bersama dengan MySQL untuk membuat aplikasi web yang dinamis. Saat ini, PHP menjadi salah satu bahasa pemrograman paling populer untuk pengembangan web.

```php
<?php
echo "Hello, World!";
?>
```
<br>

### 6. C#
C# adalah bahasa pemrograman yang dikembangkan oleh Microsoft untuk membangun aplikasi Windows. C# merupakan bahasa pemrograman yang sangat populer di antara para pengembang Windows dan banyak digunakan untuk membuat aplikasi desktop, aplikasi mobile, dan game.

```c#
using System;

class HelloWorld {
    static void Main() {
        Console.WriteLine("Hello, World!");
    }
}
```
<br>

### 7. Ruby
Ruby adalah bahasa pemrograman tingkat tinggi yang populer untuk pengembangan web. Ruby menawarkan sintaks yang mudah dibaca dan serupa dengan bahasa Inggris, sehingga ideal bagi mereka yang baru belajar pemrograman. Ruby banyak digunakan dalam pengembangan aplikasi web dan pembuatan situs web.

```ruby
puts "Hello, World!"
```
<br>

### 8. Swift
Swift adalah bahasa pemrograman yang dikembangkan oleh Apple untuk pengembangan aplikasi iOS dan macOS. Swift menawarkan sintaks yang mudah dibaca dan lebih aman dibandingkan dengan bahasa pemrograman lainnya. Saat ini, Swift menjadi salah satu bahasa pemrograman yang paling populer untuk pengembangan aplikasi mobile.

```swift
print("Hello, World!")
```
<br>

Itulah bahasa-bahasa pemrograman paling populer di dunia saat ini. Pilihan bahasa pemrograman tergantung pada jenis aplikasi yang ingin kamu buat dan preferensi pribadi kamu sebagai pengembang.

Menurut kamu bahasa apa lagi yang harus masuk list populer? tulis di kolom komentar ya!

8 Bahasa Pemrograman Paling Populer


Hey, coders! Kamu sedang mencari tahu tentang peluang karier sebagai software developer di Indonesia, ya? Kalo iya, kamu ada di tempat yang tepat karena akan kita bahas di postingan kali ini.

Jadi, sebelum kita mulai, kita perlu tahu dulu apa itu software developer. Singkatnya, software developer adalah seseorang yang bertanggung jawab dalam mengembangkan software atau aplikasi, dari konsep hingga implementasi. Mereka biasanya terlibat dalam membuat software untuk desktop, mobile, atau bahkan perangkat IoT (Internet of Things).

Saat ini, di Indonesia peluang karier sebagai software developer sangat menjanjikan. Kenapa? Karena perkembangan teknologi semakin pesat dan banyak perusahaan yang membutuhkan software developer untuk mengembangkan produk mereka. Selain itu, jumlah startup teknologi di Indonesia juga semakin banyak dan mereka butuh software developer untuk mengembangkan produk mereka.

Gaji untuk software developer di Indonesia juga tergolong menarik, terutama untuk level junior. Gaji awalnya bisa berkisar antara 5-10 juta rupiah per bulan. Tentunya gaji ini bisa lebih besar seiring dengan bertambahnya pengalaman dan keahlian.

Tapi, bukan cuma soal gaji aja, karier sebagai software developer juga menjanjikan karena banyak peluang untuk terus belajar dan berkembang. Industri teknologi terus berkembang dan butuh orang-orang yang terus belajar dan mengikuti perkembangan terbaru. Jadi, bagi kamu yang suka belajar dan penasaran dengan teknologi terbaru, karier sebagai software developer bisa jadi pilihan yang tepat.

Untuk menjadi software developer, kamu juga tidak harus memiliki latar belakang pendidikan yang spesifik. Banyak software developer yang memiliki latar belakang pendidikan yang berbeda-beda, seperti teknik informatika, matematika, atau bahkan desain grafis. Yang penting, kamu harus punya kemauan untuk belajar dan menguasai skill yang dibutuhkan.

Nah, itu dia sedikit tentang peluang karier sebagai software developer di Indonesia. Jangan ragu untuk mencoba dan terus belajar, ya! Siapa tahu kamu bisa jadi salah satu orang yang menciptakan aplikasi atau software yang bermanfaat untuk banyak orang.

Masih butuh info tambahan? Oke, kita bahas sedikit informasi lagi nih, coders.

Karier sebagai software developer di Indonesia memang sangat menjanjikan. Selain gaji yang lumayan, banyak perusahaan yang mencari software developer untuk mengembangkan produk mereka. Hal ini membuat peluang karier di bidang ini semakin terbuka lebar. Bahkan, saat ini banyak sekali perusahaan asing yang membuka cabang di Indonesia dan mereka membutuhkan talenta-talenta lokal untuk bergabung dalam tim mereka.

Di Indonesia, ada beberapa industri yang cukup menggiurkan bagi software developer. Salah satunya adalah industri game. Saat ini, Indonesia mulai banyak menciptakan game yang luar biasa, seperti DreadOut, Dead Cells, dan yang paling terkenal adalah Mobile Legends. Industri game ini membutuhkan software developer yang kreatif dan berpengalaman. Jika kamu memiliki bakat dalam pembuatan game, kamu bisa mempertimbangkan untuk bergabung di industri ini.

Selain itu, bidang e-commerce juga berkembang sangat pesat di Indonesia. E-commerce menjadi salah satu industri yang paling dicari oleh investor asing dan lokal. Saat ini, ada banyak platform e-commerce yang membutuhkan software developer untuk mengembangkan platform mereka, seperti Tokopedia, Bukalapak, Shopee, dan Lazada.

Namun, untuk menjadi software developer yang sukses, kamu harus terus belajar dan mengikuti perkembangan teknologi terbaru. Bahkan, terkadang kamu harus belajar sendiri dan mencoba hal-hal baru. Karena industri teknologi terus berkembang, software developer harus selalu mengikuti perkembangan terbaru agar bisa menghasilkan produk yang terbaik dan terbaru.

Penting juga untuk menguasai beberapa skill dan bahasa pemrograman, seperti Java, Python, JavaScript, dan Ruby on Rails. Selain itu, kamu juga harus menguasai beberapa teknologi dan alat yang sering digunakan, seperti Git, AWS, dan Docker.

Mungkin itu saja tambahan informasi tentang peluang karier sebagai software developer di Indonesia. Jangan lupa untuk terus belajar dan mengikuti perkembangan terbaru ya, coders!

Peluang Karier Software Developer di Indonesia


Pemrograman bisa menjadi sesuatu yang buruk bagi kesehatan. Duduk di belakang meja memang tidak akan membunuh kita, tapi berbagai riset telah membuktikan bahwa duduk dengan waktu yang lama tidak sesehat yang kita kira.

Duduk di depan komputer dengan waktu yang lama dapat menyebabkan meningkatnya tingkat stres dan kecemasan juga dapat meningkatkan risiko terkena gangguan muskuloskeletal.

Kabar baiknya, ternyata sangat mudah untuk melakukan beberapa perubahan dengan sedikit usaha. Berikut ini adalah beberapa tipsnya:

### 1. Istirahatkan Mata dari Layar
Sebagai seorang developer, kemungkinan kita menghabiskan setidaknya delapan jam sehari atau lebih menatap layar komputer. Kebiasaan menatap layar dengan yang lama ini dapat memiliki efek negatif yang serius pada kesehatan. Untuk menangkal efeknya, penting untuk mengambil jeda secara teratur sepanjang hari dan di luar pekerjaan. Beristirahat dari layar komputer memungkinkan mata dan pikiran kita beristirahat dan membantu menjaga kesehatan, fokus, produktivitas, hingga kreativitas secara keseluruhan.

<br>

### 2. Jaga Postur Tubuh
Untuk memastikan keselarasan tubuh yang optimal dan mencegah ketegangan otot, penting untuk mempertahankan postur tubuh yang lurus. Ini berarti bahwa semua persendian dan tulang harus berada dalam satu garis lurus, dengan otot yang digunakan bukannya membungkuk. Postur yang tepat akan membantu menjaga keseimbangan tubuh dan menghindarkan kita dari penyakit seperti sakit punggung, otot pegal dan sebagainya.

<br>

### 3. Olah Raga / Latihan
Untuk memastikan bahwa kita dapat mempertahankan gaya hidup sehat dan aktif, penting untuk menjadwalkan rutinitas kebugaran ke dalam kehidupan sehari-hari. Olahraga teratur membantu menjaga tulang dan otot kita tetap kuat, sekaligus membantu meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan secara keseluruhan. Kita dapat membuat jadwal olah raga yang sesuai dengan gaya hidup kita masing-masing dan memungkinkan kita memasukkan aktivitas yang disukai seperti jogging, berenang, bersepeda, atau yoga. Melakukan hal itu akan membantu memastikan bahwa kita dapat tetap aktif dan tetap bugar.

Latihan 45 menit setiap hari akan menjaga tubuh kita berfungsi pada tingkat optimal atau kita bisa juga melakukannya sebanyak 3 kali dalam seminggu.

<br>

### 4. Minum Air
Air minum sangat penting untuk tubuh agar tetap terhidrasi dan merupakan cara gratis dan mudah untuk melakukannya. Rata-rata orang disarankan untuk mengonsumsi 2,5 liter air per hari agar tetap sehat dan terhidrasi. Memiliki asupan air yang teratur sepanjang hari adalah cara yang bagus untuk tetap di atas tingkat hidrasi.

<br>

### 5. Tidur yang Cukup (Bonus)
Sebagai seorang programmer/developer kita sering menghabiskan waktu untuk mengejar deadline atau mendebug aplikasi yang kita buat hingga larut malam atau bahkan begadang sampai pagi. Meski begitu hal tersebut jika dilakukan terus-menerus akan menyebabkan masalah kesehatan yang serius dikemudian hari. Jadi penting untuk kita untuk memperhatikan jadwal istirahat yang cukup dan teratur, normalnya orang dianjurkan untuk tidur sebanyak 6 - 8 jam perhari agar tetap sehat dan bugar. Oleh karena itu jangan lupa untuk tidur dan tahu kapan harus "ngerem" saat bekerja.

>Bekerja sebagai programmer/developer bisa menjadi pekerjaan yang menuntut, dengan berjam-jam dihabiskan di depan layar komputer. Ini dapat merusak kesehatan fisik dan mental, oleh karena itu penting untuk memastikan kita mengambil langkah-langkah untuk mempertahankan gaya hidup sehat dan seimbang.

Jika kamu suka artikel ini jangan lupa untuk share ke teman-temanmu ya!

Sumber: [Dev.to](https://dev.to/iarchitsharma/tips-to-be-a-healthy-developer-1bm1)

4 Tips Menjaga Kesehatan untuk Developer


ChatGPT adalah salah satu model bahasa otomatis yang dikembangkan oleh OpenAI. Model ini merupakan evolusi dari model bahasa GPT (Generative Pre-training Transformer) yang telah terbukti efektif dalam menghasilkan teks yang terlihat alami dan memiliki tingkat kemiripan yang tinggi dengan teks manusia.

ChatGPT merupakan model yang dapat digunakan untuk membuat obrolan chatbot yang dapat berkomunikasi dengan pengguna secara alami dan menjawab pertanyaan atau menyediakan informasi yang dibutuhkan oleh pengguna. Model ini juga dapat digunakan untuk membuat sistem tanya jawab (Q&A) atau untuk mengisi formulir secara otomatis.

Cara penggunaan ChatGPT cukup mudah. Pertama, kamu harus menyiapkan data latih yang akan digunakan untuk melatih model ChatGPT. Data latih ini biasanya berupa pertanyaan dan jawaban yang disusun dalam bentuk pasangan (pair). Kamu juga dapat menambahkan contoh-contoh obrolan atau percakapan yang akan digunakan sebagai data latih.

Setelah data latih siap, kamu dapat mulai melatih model ChatGPT dengan menggunakan perangkat lunak yang disediakan oleh OpenAI. Proses pelatihan model ini biasanya memakan waktu yang cukup lama, tergantung pada jumlah data latih yang tersedia dan kapasitas komputer yang kamu miliki.

Setelah proses pelatihan selesai, kamu dapat menggunakan model ChatGPT untuk membuat chatbot atau sistem tanya jawab dengan menggunakan perangkat lunak yang tersedia. kamu juga dapat menggunakan model ini untuk membuat aplikasi yang dapat berkomunikasi dengan pengguna secara alami dan menjawab pertanyaan atau menyediakan informasi yang dibutuhkan oleh pengguna.

Penggunaan ChatGPT sangat bermanfaat bagi perusahaan atau organisasi yang ingin membuat chatbot atau sistem tanya jawab untuk meningkatkan layanan pelanggan atau untuk membantu pengguna dalam mencari informasi. Selain itu, ChatGPT juga dapat digunakan oleh individu yang ingin membuat chatbot atau aplikasi bahasa alami untuk kebutuhan pribadi.

Untuk mencobanya secara langsung kamu tinggal mengunjungi situs [chat.openai.com/chat](https://chat.openai.com/chat) lalu buat akun untuk dapat masuk, kamu juga bisa masuk menggunakan google. Setelah berhasil masuk kamu tinggal mengetikan pertanyaan atau perintah di kolom chat yang tersedia seperti pada aplikasi chatting secara umum.

ChatGPT hampir bisa melakukan atau menjawab setiap pertanyaan atau perintah yang kita ajukan termasuk pertanyaan seputar coding dan membuatkan contoh kode yang kita butuhkan. Bahkan percaya atau tidak percaya artikel ini juga dibuat oleh ChatGPT (saya hanya edit-edit sedikit 😆). Tertarik untuk mencoba?

Jika kamu suka artikel ini jangan lupa share juga ke teman-temanmu ya!

Cara Menggunakan ChatGPT


React adalah sebuah UI library yang paling populer saat ini, banyak perusahaan yang membutuhkan tenaga seorang React Developer menjadikannya peluang yang terbuka luas untuk kamu yang ingin bekerja di bidang frontend development. Jika kamu seorang newbie yang belum tahu harus mulai dari mana, tenang saja karena artikel ini akan membahas langkah-langkahnya dari awal sampai akhir. Untuk menjadi seorang React Developer tentunya kamu harus siap untuk mempelajari banyak hal tapi tidak perlu sekaligus, kamu bisa melakukannya tahap demi tahap.

Banyak sekali fitur dan benefit yang ditawarkan oleh React dan karena itu juga React menjadi UI library paling populer, kita dapat membuat berbagai macam aplikasi yang diantaranya seperti:
- Progresive Web Apps
- Scalable web applications
- Reusable components
- Proyek berskala kecil sampai besar

Di artikel ini kita akan membahas bahasa dan tools apa saja yang diperlukan untuk bisa membuat aplikasi dengan React dan membuat kamu jadi seorang React Developer yang handal.

<br>

### HTML
Pertama-tama kamu harus pelajari dulu HTML untuk dapat membuat komponen di React, jangankan React semua website juga memerlukan yang namanya HTML sebagai bahasa markupnya. HTML tidak terlalu susah untuk dipelajari dan resourcenya tersedia banyak sekali di internet seperti di W3School dan youtube. Di React kita bisa menggunakan HTML langsung dalam sebuah komponen.

```jsx
const MyComponent = () => (
  <div>
    <h1>Heading 1</h1>
  </div>
);
```

<br>

### CSS
Setelah kamu terbiasa menggunakan HTML untuk membuat struktur dari sebuah halaman website, selanjutnya kamu harus belajar CSS untuk memberikan styling agar website yang kamu buat terlihat lebih bagus dan menarik. Belajar CSS memang agak tricky tapi jika kamu sudah bisa memahaminya maka kedepannya akan lebih mudah karena kita bisa menggunakan framework CSS seperti Bootstrap, Tailwind, Material UI dan sebagainya untuk mempercepat proses pengembangan website yang kita buat. Jika sudah paham dasar-dasar CSS dan bisa mengaplikasikannya kamu bisa mencoba tools CSS Preprosessor seperti Sass agar penulisan kodenya lebih rapih dan ringkas.

<br>

### Javascript
Oke, setelah kamu bisa menggunakan HTML dan CSS untuk membuat layoutnya, ditahap ini kamu harus belajar bahasa pemrograman Javascript untuk menghandle logic dan semua alur yang terjadi pada aplikasi web yang kamu buat. Javascript sendriri merupakan core atau inti dari React itu sendiri, jadi pastikan kamu jangan skip langkah ini. Belajar bahasa Javascript mungkin akan sedikit lebih sulit karena kita mulai diharuskan untuk berfikir tentang logika-logika dan menerapkan algoritma pada aplikasi kita agar dia bisa berjalan dengan baik seperti yang kita harapkan. Tapi seiring berjalannya waktu kamu pasti akan paham dan bisa menerapkannya sendiri.

<br>

### NPM
NMP adalah sebuah package manager untuk library dan framework javascript, kamu akan membutuhkannya untuk menginstal React dan dependencies lainnya yang munkin kamu butuhkan dalam aplikasi yang kamu buat. Kamu bisa mencari tahu lebih lanjut tentang NPM di website resminya [npmjs.com](https://npmjs.com)

<br>

### Git
Dalam dunia pemrograman, Git adalah tools yang juga menjadi salah satu yang paling penting untuk dikuasai karena bersangkutan dengan version control dari aplikasi yang kamu buat. Dengan menggunakan git kamu bisa mengontrol perubahan pada kode yang kamu tulis dengan sangat mudah selain itu kamu juga dapat berkolaborasi dengan developer lain hingga mendeploy aplikasi yang kamu buat ke hosting dengan hanya memasukan beberapa perintah saja. Mempelajari git tidaklah sesulit yang dibayangkan dan resourcenya banyak di internet kamu bisa mencarinya dengan mudah.

<br>

### React
Ini dia yang ditunggu-tunggu, jika kamu sudah menguasai dasar-dasar dari poin-poin sebelumnya maka kamu seharusnya sudah siap untuk belajar React.js. Untuk mempelajari React.js tersedia banyak resource yang dapat kamu akses secara gratis maupun berbayar. Untuk belajar secara gratis kamu bisa coba dari [dokumentasi resminya](https://reactjs.org) atau Playlist youtube. Berikut ini beberapa channel/playlist youtube dalam bahasa Inggris maupun Indonesia yang bisa kamu coba:
- [Parsinta](https://www.youtube.com/playlist?list=PLRKMmwY3-5MwC02nYlx4kgyNO0fRvPdDc)
- [Array Id](https://www.youtube.com/@arrayid4435)
- [FreeCodeCamp](https://www.youtube.com/@freecodecamp)

Jika kamu lebih suka dengan yang berbayar agar mendapat benefit lain seperti sertifikat dan job opportunity kamu bisa mencoba kursus online berbayar di:
- [CODEPOLITAN](https://codepolitan.com)
- [Dicoding](https://dicoding.com)
- [BuildWith Angga](https://buildwithangga.com)
- [Udemy](https://udemy.com)

Selain itu kamu juga bisa belajar dari komunitas React developer:
- [Grup Facebook ReactJs Indonesia](https://web.facebook.com/groups/442974152553174)
- [Telegram ReactJs Indonesia](https://t.me/react_idn)

> Eits, jangan senang dulu, kita masih belum selesai... Masih ada beberapa langkah lagi biar skill kamu tambah GG 😋

<br>

### State Management
Setelah menguasai React.js kamu harus belajar juga yang namanya State Management. Apa itu? State management adalah suatu cara untuk mengatur data / state kita secara global agar dapat digunakan secara berulang kali (reusable) tanpa harus menuliskan kode yang sama secara terus menerus di tempat yang berbeda dan juga menghindari props drilling. Sederhananya state global itu mirip seperti bank data dimana saat kita butuhkan maka kita tinggal panggil saja di komponen yang kita butuhkan. Jika hanya menggunakan local state (seperti useState hook) maka data tersebut hanya bisa dipakai di komponen parent atau diturunkan ke komponen child melalui props. Ada banyak tools state management untuk React seperti:
- Context API (Bawaan React)
- Redux & Redux Toolkit
- Zustand
- MobX
- Recoil

Kamu tidak perlu mempelajari semuanya cukup pilih salah satu, dan yang paling banyak digunakan saat ini yaitu Redux Toolkit.

<br>

### TypeScript (Opsional)
Akan lebih baik jika kamu bisa menggunakan Typescript juga untuk meminimalisir error yang terjadi karena tipe data. Dengan Typescript kamu bisa menentukan tipe data apa saja yang akan dipakai dalam suatu komponen atau method dan juga tersedia fitur auto complete yang dapat memudahkanmu dalam proses development. Dengan begitu setiap error akan bisa lebih terprediksi. Menggunakan Typescript di React memang agak sedikit lebih sulit dan memakan waktu karena kita harus melakukan setup dan konfigurasi terlebih dahulu. Tapi jika sudah terbiasa maka akan terasa lebih mudah.

<br>

### Next.js
Kalau kamu sudah terbiasa menggunakan React sekarang mungkin saatnya kamu untuk mencoba Framework Next.js yang merupakan framework yang dibangun diatas ekosistem React. Dengan Next.js kamu akan dimudahkan dengan segudang fitur yang siap pakai seperti Routing berdasarkan folder/file dan juga fitur Static Site Generation dan Server Side Rendering untuk meningkatkan SEO. Seperti yang kita ketahui jika React.js merupakan UI library yang hanya support Client Side Rendering jadi jika berkaitan dengan SEO maka akan lebih rumit proses developmentnya. Dengan Next.js kamu tidak perlu memikirkan itu semua, karena Next.js sudah menyediakannya untukmu.

<br>

### What's Next?
Oke kalau sudah bisa semua terus apa lagi? Ini adalah langkah yang paling penting dan wajib kamu lakukan. Untuk jadi React Developer kamu harus membuat beberapa proyek portfolio yang menarik dengan mempraktikan semua hal yang sudah kamu pelajari dari awal dan jangan lupa untuk dihosting agar bisa kamu pamerkan hasil karyamu pada calon client atau perusahaan. Dengan begitu kemungkinan kamu untuk dapat pekerjaan atau proyek freelance akan semakin besar. Jadi sudahkah kamu siap untuk memulai karier sebagai React Developer di 2023?

Jika kamu suka artikel ini jangan lupa untuk share ke teman-temanmu ya... 😉

Roadmap React Developer 2023


Typing atau menentukan tipe data, suka atau tidak fitur ini memiliki banyak keuntungan seperti pengalaman development yang lebih baik (melalui intellisense auto-complete), dokumentasi kode yang lebih baik, dan memakan waktu yang lebih sedikit pada error. Manfaatnya jauh lebih besar daripada biayanya, jadi kenapa beberapa orang masih menghindari menggunakannya? Alasannya cuma satu yaitu karena **Typescript**. Kamu perlu menyiapkannya terlebih dahulu dan memastikan tools yang kamu gunakan benar-benar berjalan seperti yang diharapkan yang mana menambah sebuah layer frustasi pada proyek manapun.

Bagaimana jika native typing mungkin saja akan diadopsi di Javascript? Seperti mendapatkan sebuah hadiah yang luar biasa bukan.

<br>

### Proposal
TC39 adalah sebuah komisi yang bertanggung jawab atas spesifikasi Javascript. Mereka membantu untuk mempertahankan dan mengembangkan definisi Javascript. Kalau kamu penasaran kamu bisa membaca [artikel ini](https://dev.to/christopherkade/the-future-of-javascript-features-to-keep-an-eye-on-3d0h). Mereka baru saja memindahkan proposal Anotasi Tipe ke stage 1 (dari 4 stage), yang berarti saatnya untuk berspekulasi secara luas tentang dampak dan implikasi dari fitur tersebut!

>**Note:** Hal ini tidak akan menandakan berakhirnya TypeScript dengan cara apa pun, ini hanya akan memungkinkan kode Javascript yang lebih clean dan lebih andal untuk proyek yang tidak berencana menggunakan TypeScript atau yang ingin menggunakan keduanya secara bersamaan.

<br>

### Akan Seperti Apa Penampakan dari Native Typing Pada Javascript Jika Proposalnya Lolos?
Penampakannya akan sangat mirip seperti yang biasa kita gunakan pada Typescript dan Flow:

```javascript
// Kedua parameter bertipe data number dan method ini juga mereturn number
function add(a: number, b: number): number {
  return a + b;
}
```

Anotasi-anotasi ini tidak akan menghentikanmu dari mempassing sebuah string atau tipe variabel lain manapun sebagai parameter. Mereka akan diabaikan pada runtime dan disana fungsinya hanya sebagai guideline yang bisa digunakan oleh type checker pihak ketiga seperti IDE. Argumen untuk menentukan tipe data yang ketat mendapat tempatnya dalam diskusi ini. Dalam proposalnya saat ini, jenis ini hanyalah jenis anotasi, yang sudah kita miliki berkat JSDoc. Jadi pertanyaannya tetap: kenapa?

<br>

### Lalu Apa Gunanya?
Kita ada dalam situasi yang aneh. Javascript adalah satu-satunya bahasa yang membuat kita menulis dalam bahasa lain seperti Typescript untuk kemudian ditranspilasikan ke bahasa Javascript itu sendiri. Lapisan-lapisan ini menambah kerumitan dari proyek apapun, jadi semakin banyak tools yang ditambahkan pada default tool kita maka semakin baik.

Kebutuhan akan Typescript menciptakan bentuk monopoli pada tools yang tersedia saat ini, dimana masing-masing dan setiap orang perlu berevolusi dengan Typescript agar tidak tertinggal. [The State of the Octoverse 2022](https://octoverse.github.com/2022/top-programming-languages) menunjukkan popularitas TypeScript yang mengesankan pada tahun 2022, yang berarti kebutuhan untuk berevolusi menjadi hampir wajib untuk linter, bundler, dll.

Dengan adanya fitur ini yang sudah dibundel di dalam native Javascript akan membuatnya menjadi paket yang lebih lengkap dan membantu kita memperlambat pembengkakan tools yang saat ini sedang kita hadapi.

Jadi bagaimana pendapat kamu tentang hal ini baguskah atau biasa saja? Apakah kamu akan jadi orang yang pertama mencobanya setelah dirilis atau tetap setia dengan Typescript? Yuk diskusikan di kolom komentar!

Jika kamu suka artikel ini jangan lupa untuk share ke teman-temanmu ya! 😉

Sumber: [Dev.to](https://dev.to/christopherkade/goodbye-typescript-hello-native-typing-for-javascript-3ee1)

Selamat Tinggal Typescript, Halo Native Typing Javascript!


Kalau kamu lihat berbagai aplikasi React, kamu pasti tahu bagaimana caranya untuk merender bagian-bagian dari sebuah kompenen secara kondisional berdasarkan props dan state. Biarpun ada banyak cara untuk melakukan conditional rendering, artikel ini akan fokus membahas operator `&&` pada Javascript saja. Alasan utama untuk penekanan ini adalah operator `&&` sering kali memunculkan bug pada UI, yang mana sebenarnya bisa dihindari dengan mudah dan juga hal ini tidak banyak yang membahasnya.

<br>

### Cara "&&" Bekerja
Sebuah cara klasik dari penggunaan operator `&&` di React akan tampak seperti:
```jsx
function MyComponent({ condition }) {
  return (
    <div>
      <h1>Title</h1>
      {condition && <ConditionalComponent />}
    </div>
  );
}
```

Penjelasan:
- Jika `kondisi` adalah truthy value, maka `<ConditionalComponent />` akan dirender
- Jika `kondisi` adalah falsy value, maka `<ConditionalComponent />` tidak akan dirender

Kenapa demikian? Hal ini bukan spesifik di React saja tapi merupakan sebuah perilaku dari Javascript dan bahasa-bahasa pemrograman lainnya yang disebut dengan **_short-circuit evaluation_**. Yaitu jika operan pertama (`kondisi`) adalah falsy, operator AND (&&) akan berhenti dan tidak mengevaluasi operan kedua (`<ConditionalComponent />`).

Kamu dapat mencobanya di browser dengan menjalankan potongan kode berikut di console:
```javascript
// Ini akan menampilkan sebuah alert box.
true && alert('Hello');
// Ini tidak akan terjadi apa-apa
false && alert('Not hello');
```

<br>

### Kenapa Tidak Boleh Memakai "&&"?
Sintaks pendek `&&` sering lebih disukai dan memang juga berfungsi. Tapi hanya karena kamu bisa memakainya bukan berarti kamu harus memakainya juga.

Di kasus kita yang disebutkan diatas, jika `kondisi` bernilai `true` atau `false`, kamu akan mendapatkan hasil yang kamu harapkan — `<ConditionalComponent />` masing-masing akan dirender atau tidak. Semua berjalan baik sejauh ini. Namun, jika kondisi tidak mengevaluasi ke boolean, hal ini justru dapat menyebabkan masalah.

**Contohnya:**

- Jika `kondisi` adalah 0, 0 akan ditampilkan di UI
- Jika `kondisi` adalah `undefined`, kamu akan mendapatkan error: "Uncaught Error: Error(...): Nothing was returned from render. This usually means a return statement is missing. Or, to render nothing, return null."

<br>

### Lalu Apa Yang Seharusnya Digunakan Selain "&&"?
Untuk menghindari sesuatu yang tidak kamu inginkan di UI, misalnya nilai 0 yang bisa merusak layout, kamu bisa menggunakan ternary operator sebagai gantinya

```jsx
condition ? <ConditionalComponent /> : null
```

<br>

### Kesimpulan
Untuk mencegah bug UI yang dapat dihindari, gunakanlah operator ternary Javascript untuk melakukan conditional rendering komponen React daripada menggunakan logic operator AND (&&). Ini adalah mantra yang sederhana tapi tidak bisa dihancurkan 🧙‍♂️
```jsx
// 🔴 Jelek
condition && <ConditionalComponent />
// 🟢 Bagus
condition ? <ConditionalComponent /> : null
```

Jadi, apakah kamu masih sering menggunakan operator `&&` daripada ternary operator? Coba kasih tahu di kolom komentar dibawah!

Terimakasih sudah membaca, jangan lupa share juga ke teman-teman kamu kalau kamu suka artikel ini.

<br>

Sumber: [Medium](https://medium.com/geekculture/stop-using-for-conditional-rendering-in-react-a0f7b96200f8)

Berhenti Pakai '&&' Untuk Conditional Rendering Di React


Javascript adalah sebuah bahasa pemrograman yang menakjubkan, tapi meski begitu menulis clean code di javascript bisa menjadi tantangan tersendiri bahkan untuk para programmer yang sudah berpengalaman sekalipun.

Seperti apa sih clean code di Javascript? Kodenya haruslah:

1. Gampang dibaca
2. Gampang di debug
3. Efisien dan berperforma tinggi

Berikut ini adalah beberapa tools populer dan trik-trik yang dapat kamu gunakan agar kualitas kode javascript yang kamu tulis lebih kece lagi:

### 1. Gunakan Try Catch Pada Semua API Request dan JSON methods

Banyak hal yang bisa salah saat membuat request ke api untuk mengambil data, jadi menangani skenario ini adalah suatu keharusan. Saat menangani JSON tidak secara otomatis kita bisa begitu saja mempercayai apa yang diberikan, cobalah untuk membuat kode kamu menjadi lebih kuat dengan menangani kemungkinan inkonsistensi yang mungkin saja terjadi.

```javascript
try {
  // Membuat request ke API dan manipulasi JSON
} catch (error) {
  // Handle error
}
```

<br>

### 2. Gunakan Linter (ESLint)

Linter adalah sebuah alat analisis kode statis yang akan memeriksa kesalahan program dan gaya penulisan berdasarkan seperangkat aturan dan konfigurasi yang telah ditentukan. Singkatnya itu akan meningkatkan performa Javascript/TypeScript dan membantu membuatnya lebih konsisten secara penulisan.

<br>

### 3. Lacak Masalah-masalah Javascript di Editormu

Komponen utama untuk menjaga codebase Javascript kamu agar tetap bersih adalah memudahkan untuk melacak dan melihat masalah dalam kode itu sendiri. Melacak masalah codebase di editor memungkinkan para engineer untuk:

- Mendapatkan visibilitas penuh tentang masalah yang lebih besar seperti tech debt
- Melihat konteks untuk setiap masalah pada codebase
- Mengurangi context switching
- Menyelesaikan tech debt secara berkelanjutan

Kamu dapat menggunakan berbagai tools untuk melacak technical debt tapi cara tercepat dan termudah untuk memulai adala dengan menggunakan ekstensi Stepsize gratis untuk VSCode atau JetBrains yang terintegrasi dengan Jira, Linear, Asana dan project management tools lainnya.

<br>

### 4. Gunakan String Template

String template akan memungkinkan kamu untuk memasukkan nilai ke dalam string sambil mempertahankan format dan kodenya, jauh lebih ramah pembaca daripada melakukan aritmatika string.

```javascript
// Hindari ini
const headerText = "Halo " + user.name + " ✌️. Selamat datang di " + workspace.name;

// Lakukan ini
const headerText = `Halo ${user.name} ✌️. Selamat datang di ${workspace.name}`;
```

<br>

### 5. Gunakan Regex Saat Perlu Mencari String

Meskipun regex dapat terlihat esoterik dari luar, tapi ini adalah string parsing tool yang powerful dan memungkinkanmu untuk membuat pola yang kompleks untuk menjelaskan berbagai skenario pencocokan string yang sulit.

<br>

### 6. Gunakan Optional Chaining

Berhentilah memiliki konjungsi logis yang panjang dan sederhanakan kodemu dengan optional chaining.

```javascript
// Hindari ini
if(data && data.payload && data.payload.workspace.name === 'default') {
  // Lakukan sesuatu...
}

// Lakukan ini
if(data?.payload?.workspace.name === 'default') {
  // Lakukan sesuatu...
}
```

<br>

### 7. Hindari Bersarang (Nesting)

Bersarang (nesting) adalah cara yang pasti untuk meningkatkan kompleksitas kode dan membuatnya lebih sulit untuk dibaca dan dipahami. Pertimbangkan refactoring jika kedalamannya lebih dari dua level, dengan memiliki kondisi pengembalian level root, blok yang lebih pendek, dan abstraksi logika bersarang ke functionnya sendiri.

<br>

### 8. Komentari Semua Kode Atipikal, Tapi Jangan Biarkan Itu Menggantikan Keterbacaan Kode

Akan ada masanya saat kamu harus menghandle skenario yang tidak umum dimana tidak adanya konvensi yang jelas. Mengomentari kode seperti ini untuk membantu menjelaskan apa yang dilakukannya dan konteks yang sedang dipertimbangkan akan sangat membantu programmer lain untuk memahaminya juga menjadi pengingat untuk diri kamu sendiri ketika kamu kembali melihat kode tersebut di masa yang akan datang. Tapi cara ini tidak boleh digunakan sebagai cara utama karena kita malas memikirkan cara penulisan kode yang mudah dibaca sejak awal!

Itulah tips yang dapat kamu terapkan dalam menulis kode di Javascript agar lebih clean dan mudah dibaca, karena programmer yang baik adalah programmer yang dapat menulis kode yang bukan hanya bisa dibaca mesin tapi juga dapat dibaca manusia.

Terima kasih sudah membaca, jangan lupa share ke teman-temanmu juga ya! :)

<br>

Sumber: [Dev.to](https://dev.to/alexomeyer/8-must-know-tips-for-writing-clean-code-with-javascript-i4)


8 Tips Untuk Menulis Clean Code Dengan Javascript Yang Harus Kamu Tahu


Skill dasar coding seperti HTML, CSS dan Javascript memanglah diperlukan, tapi kemampuan apa lagi sih yang bisa bikin kamu jadi lebih baik sebagai Frontend Developer?

Ada berbagai macam kategori web developer dan mereka semua mengambil bagian kedalam coding, pemeliharaan dan analisis dari proyek-proyek penting di seluruh dunia.

Seorang Backend Developer membuat framework yang dibutuhkan agar sebuah website dapat memproses permintaan dan query data. Berfokus pada lingkungan dan pengalaman pengguna Frontend Developer membuat semuanya lebih mudah diakses dan praktis bagi pengguna.

![Basic Coding Skills](https://miro.medium.com/max/828/1*yFE17MXHbwjao70cokEZGQ.png)

<br>

### 1. Skill Coding Dasar

Para Frontend Developer perlu memiliki sebuah fondasi dalam memahami tentang bagaimana caranya membuat sebuah website yang aman dan berfungsi dengan baik. Setiap Frontend Developer perlu untuk dibekali dengan pengetahuan dalam bidang-bidang seperti:

- HTML
- CSS
- Sass
- Javascript / Typescript
- Manipulasi DOM

<br>

### 2. Framework (Kerangka Kerja)

Memahami fundamental pemrograman sangatlah krusial, tapi framework dapat menambah kecepatan kamu dalam bekerja dan membuatnya lebih mudah di deploy sebagai proyek online yang signifikan. Framework-framework berikut ini adalah hal yang esensial untuk dikuaasai setiap developer:

- Famework CSS
  - Bootstrap
  - Tailwind CSS
  - Foundation
- Framework Javascript
  - React.js
  - Vue Js
  - Angular
  - Ether

<br>

### 3. Skill Desain

Seperti yang sering disebutkan, Frontend Developer bertugas sebagai penghubung antara Backend Developer dan UI/UX Designer. Oleh karena itu, seorang Frontend Developer diharapkan memiliki kreativitas dan keterampilan yang lebih besar dalam bidang desain web. Beberapa kualitas yang membedakan kamu dari developer lain adalah jika kamu bisa menguasai dasar dari:

- Canva
- Figma
- Photoshop
- Pemilihan warna

<br>

### 4. Responsive Web Development

Saat kamu membuat kode website, sangatlah penting untuk website tersebut dapat berfungsi dengan baik di perangkat seluler dan tablet. Menurut statistik 97% orang lebih suka mengakses Internet melalui perangkat seluler, sehingga sangat penting untuk membuat website dengan mempertimbangkan pengguna seluler terlebih dahulu atau lebih dikenal dengan sebutan Mobile-first approach. Frontend Developer yang ideal haruslah:

- Familiar dengan media query
- Terbiasa menggunakan flexbox dan grid

<br>

### 5. Manajemen Waktu

Manajemen waktu adalah bakat yang mutlak harus kamu miliki, terlepas dari dimana karir kamu dalam dunia web development, dalam pengembangannya itu sendiri atau seberapa berpengalaman kamu. Untuk mendapatkan hasil maksimal dan tetap produktif hingga dapat menyelesaikan proyek dengan cepat, kamu harus bisa mengatur waktumu secara efisien. Tips berikut dapat kamu ikuti:

- Selalu persiapkan to do list
- Gunakan teknik pomodoro saat bekerja
- Tracking progres harianmu dengan kanban atau MS. Excel

<br>

### 6. Menggunakan Sumberdaya Web

Dengan begitu banyak tools yang tersedia untuk membuat kode yang kamu buat berjalan lebih baik di sisi client, mengembangkan website menjadi sangat sederhana dan lebih mudah di jaman sekarang. Alih-alih memulai dari awal atau menggunakan teknik kuno, kamu harus terbiasa dengan Google dan semua sumber daya yang tersedia secara online yang dapat menghemat lebih banyak waktu dan mempercepat proses pengembangan. Berikut adalah beberapa tipsnya:

- Gunakan tools untuk meningkatkan Javascript dan CSS (Bootstrap, Tailwind, React, Next.js dst.)
- Gunakan code generator (Emet, Github Copilot, dst.)
- Gunakan tools untuk konfigurasi desain
- Manfaatkan tools untuk menoptimalkan kode (Prettier, ESLint, dst.)
- Gunakan tools verifikasi kode (Jest, Puppeter, dst)
- Manfaatkan tools SEO (Google tag, Facebook pixel, dst.)

<br>

### 7. Examining / Testing

Lakukan pengujian frontend untuk menilai kegunaan, fungsionalitas, dan UI dari aplikasi online atau software (GUI). Sebuah produk menjalani pengujian untuk meningkatkan kinerja dan meningkatkan daya tarik pengguna. Selama fase pengembangan, pengujian yang diperlukan biasanya:

- Test Performa
- Test alur dari awal hingga akhir
- Test di beberapa platform
- Unit test

<br>

### 8. Softskills

Menjadi seorang Geek tidak akan ada gunanya jika kamu tidak dapat mengkomunikasikan ide dan pandanganmu kepada orang lain. Jika kamu ingin menjadi developer hebat dan bukan hanya orang di belakang layar, keterampilan komunikasi sama pentingnya dengan keterampilan teknis dan tidak boleh diabaikan. Kamu membutuhkan softskill seperti:

- Mendengar sebelum berbicara
- Skill komunikasi yang baik
- Bisa berbahasa nasional dan bahasa asing khususnya bahasa Inggris
- Menggunakan bahasa tubuh saat berkomunikasi untuk mendukung argumenmu

Itulah semua hal yang mungkin kamu perlu tahu sebagai Frontend Developer yang lebih baik. Terima kasih sudah membaca!

<br>

Sumber: [Medium](https://medium.com/@mantearpj/8-skills-for-front-end-developers-in-2023-cce9f384f014)


8 Skill Yang Harus Dikuasai Frontend Developer di 2023

Next.js 13 Sudah Rilis!


### Intro

Para Software Developer biasanya punya gaya dan aturan masing-masing dalam menulis kode atau penggunaan tools untuk membuat sebuah produk softaware. Preferensi dan gaya yang berbeda-beda tersebut sering kali menjadi argumen dan perdebatan panas di kalangan developer sepanjang waktu.

**Developer A:** Gua lebih seneng pake spasi daripada tabs.\
**Developer B:** Single quotes lebih cakep daripada double quotes!\
**Developer C:** Bro! Kok ada ya yang pake light mode di VSCode?

Masalah-masalah tersebut sebenarnya bisa diatasi dengan menggunakan tools linter seperti ESLint (biar kode kita konsisten), prettier (buat format kode kita supaya rapih) dan husky (bantu kita buat masuk ke lifecycle pre-commit dan post-commit git).

Sebelum meng-commit kode kamu serangkaian pengecekan aturan-aturan akan di jalankan untuk memastikan kode yang kamu tulis sesuai dengan aturan-aturan yang ditetapkan dalam file eslint dan prettier. Pengecekan ini adalah yang memaksa dan memastikan "kesehatan" dan memaintain kekonsistenan penulisan kode dalam proyek, khususnya saat bekerja dengan tim developer atau orang-orang yang melakukan commit kode ke proyek open source yang kamu buat.
<br/>
<br/>

### Ayo Kita Mulai

Untuk menggunakan eslint, prettier dan husky di proyek Next.js atau React yang kamu buat pertama-tama kita instal terlebih dahulu dependencies ini dengan mengetikan perintah berikut ini:

```bash
yarn add --dev eslint prettier husky lint-staged eslint-config-prettier
```

Tujuan dari dependency yang di instal antara lain:

- **eslint:** untuk memastikan kualitas penulisan kode.
- **prettier:** untuk memastikan kode terformat dengan baik berdasarkan aturan-aturan yang telah ditetapkan.
- **husky:** memungkinkan untuk menjalankan skrip dalam file package.json dalam git lifecycle hooks.
- **lint-staged:** menjalankan skrip yang ditentukan hanya pada file yang ditetapkan.
- **eslint-config-prettier:** mencegah berbagai macam konflik format kode antara eslint dan prettier. Seperti yang kita tahu, eslint menghandle kualitas kode dan format kode. Package ini mendisable aturan dalam eslint yang berfungsi untuk memformat kode jadi eslint cuma fokus dalam memastikan kualitas penulisan kode.
  <br/>
  <br/>

### Konfigurasi Prettier

1. Buat file bernama `.prettier.json` dan masukkan perintah di bawah ini:

```json
{
  "trailingComma": "es5",
  "bracketSpacing": true,
  "printWidth": 80,
  "tabWidth": 2,
  "singleQuote": true,
  "arrowParens": "always"
}
```

2. Buat lagi sebuah file bernama `.prettierignore`. Kamu bisa memasukan folder dan file yang tidak boleh di format oleh prettier saat melakukan formatting. Berikut ini adalah beberapa file dan folder yang biasanya di ignore:

```bash
node_modules;
build;
dist;
```

<br/>
<br/>

### Konfigurasi ESLint

Proyek seperti _create-react-app_ dan Next.js biasanya sudah punya konfigurasi eslint didalamnya. Yang perlu kamu lakukan adalah mengaitkan prettier kedalam file file eslint `.eslintrc.json`. Alasannya karena kita mau eslint cuma fokus dibagian masalah kualitas kode dan membiarkan prettier yang mengurus formatting kode kita. Ini adalah saat dimana package `eslint-config-prettier` yang kita instal sebelumnya bermain.

```json
{
  "extends": ["next/core-web-vitals", "prettier"]
}
```

Tapi untuk proyek yang belum punya konfigurasi eslint bisa mengikuti langkah berikut:

1. Lakukan inisialisasi eslint dan ikuti perintah yang muncul di command prompt

```bash
npx eslint --init
```

2. Setelah mengikuti perintah tersebut, sebuah file bernama `.eslintrc.json` akan dibuat. Lalu kaitkan prettier disana.
3. Tambahkan file `.eslintignore` untuk mengabaikan folder node_modules, builds dan dist.
   <br/>
   <br/>

### Konfigurasi Lint-Staged

Jalankan perintah berikut ini untuk menginstal dan mengkonfigurasi husky dan lint-staged:

```bash
npx mrm@2 lint-staged
```

Saat lint-staged selesai, dia akan membuat skrip dalam `package.json` seperti ini:

```json
"lint-staged": {
  "*.{js, jsx, ts, tsx}": "eslint --cache --fix",
  "*.{js, css, md}": "prettier --write"
}
```

Dan juga sebuah folder bernama `.husky` akan dibuat. Buika file pre-commit dalam folder tersebut dan tambahkan perintah berikut:

```bash
yarn lint-staged
```

Perintah diatas akan menjalankan skrip lint-staged dalam file `package.json` ketika mengcommit dan memastikan kode sudah di format sesuai dengan aturan-aturan yang ditetapkan dan kode tersebut terbebas dari berbagai masalah linting.

![Console](https://i.ibb.co.com/jzCxLrk/console.png)

Sumber: [Medium](https://victorbruce82.medium.com/setting-up-eslint-prettier-and-husky-in-your-nextjs-project-b468fb56331)

<br>


Cara Setting ESLint, Prettier dan Husky di Next.js


Buat kalian yang suka ngoding mungkin udah gak asing lagi bukan dengan istilah "Hello World" di dalam bahasa pemrograman. Hello World sendiri sebenarnya adalah sebuah kalimat yang biasanya digunakan untuk mengilustrasikan bagaimana sebuah program dapat berjalan dan buat mastiin aja sih kalo program yang kita buat berjalan dengan baik atau enggak.

Biasanya program hello world dibuat oleh para programmer pemula yang baru pertama kali belajar ngoding. Hampir setiap programmer pernah mencoba membuat program hello world di masing-masing bahasa pemrograman yang mereka pelajari.

Berikut ini cara buat program hello world pertama kalian dalam bahasa JavaScript. Cukup buka browser kalian dan buka console dengan cara inspect element lalu masuk ke tab console. Setelah itu ketikan perintah berikut ini untuk mencetak kalimat "Hello World" ke console lalu tekan enter untuk menjalankannya

```javascript
console.log("Hello World!");
```

Hasilnya kurang lebih seperti ini

![heloworld](https://i.ibb.co.com/f2n3CGY/Screenshot-329.png)

Selamat program hello world pertama kamu sudah berhasil dibuat! Sekarang saatnya kamu untuk belajar lebih banyak lagi tentang pemrograman dan perdalam bahasa pemrograman yang kamu suka, semangat!
